jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus bereaksi keras terhadap peristiwa pembakaran masjid dan sejumlah kendaraan di Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
“Saya prihatin dan menyayangkan peristiwa tersebut,” kata Guspardi Gaus dalam siaran pers pada Senin (10/1/2022).
BACA JUGA: Soal Pembakaran Mimbar Masjid Raya Makassar, Ustaz Dasad Latif Bereaksi
Menurut informasi, tindakan perusakan ini diduga terpicu dari konten ceramah Ustaz Mizan Qudsiah MA LC yang lagi viral di media sosial.
Pernyataan (MQ) yang menyebut makam leluhur khususnya para Tuan Guru dengan sebutan yang tidak etis, diduga telah mencederai perasaan masyarakat Pulau Lombok.
BACA JUGA: Keras! Syarief Hasan Kecam Pembakaran Mimbar Masjid Raya Makassar
“Hal itu tidak menghargai keyakinan dan kultur yang sudah dijalankan masyarakat selama ratusan tahun,” ujar Guspardi.
Legislator asal Sumatera Barat itu berpesan kepada para tokoh agama agar menyampaikan dakwah dengan sejuk dan tidak menghujat.
BACA JUGA: TNI AL & Pemprov Jatim Merenovasi 132 Rumah Warga di Pesisir, Bupati Lamongan Merespons
Dia juga meminta tokoh agama dan semua komponen masyarakat untuk Bersama-sama menjaga, merawat dan memelihara serta meningkatkan kerukunan umat beragama dilandasi rasa toleransi dan bersama-sama melawan sikap intoleran.
Anggota Komisi II DPR RI ini meminta masyarakat dan tokoh agama untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi terkait adanya aksi perusakan ini. Intinya bersama-sama menjaga stabilitas dan kondusivitas kehidupan beragama di Lombok Timur.
“Seharusnya perbedaan fiqih di dalam Islam jangan sampai berujung dengan tindakan anarkistis sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan,” ujar Guspardi.
Dia juga meminta pihak yang bertikai tidak langsung mengerahkan massa. Dia berharap untuk mendahulukan musyawarah antarpemimpin umat agar tindakan-tindakan melawan hukum di lapangan bisa diantisipasi bersama.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau seluruh masyarakat harus menyadari pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Pentingnya toleransi dan kerukunan itu untuk hidup berdampingan secara damai supaya tidak terjadi konflik seperti penyerangan Pondok Pesantren As Sunnah di Bagek Nyaka, Kabupaten Lombok Timur.
Wapres meminta aparat hukum memproses pelaku "siapa pun yang bersalah, yang dianggap melanggar hukum, itu harus diproses," kata Ma'ruf Amin usai meresmikan rumah ibadah di Universitas Pancasila Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022
Perusakan terhadap Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sunnah dan fondasi bakal Masjid Imam As Syafi'i di Desa Bagik Nyaman, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan sekitar 200 orang pada Minggu (2/1/2022) dini hari.
Mereka tersinggung dengan potongan video ceramah seorang ustaz di Lombok Timur, NTB, yang dianggap mendiskreditkan keberadaan makam keramat di Lombok.
Massa menggunakan penutup wajah dan langsung merusak pagar depan Pondok Pesantren atau Markas Assunnah yang terbuat dari spandek. Kemudian merusak lima kendaraan roda empat dan tujuh sepeda motor.
Beberapa kendaraan di antaranya dibakar massa. Tidak hanya itu, pos satpam dan klinik di Assunnah juga turut dirusak massa yang marah.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich