jpnn.com - Partai NasDem memastikan foto kondom bergambar Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin adalah hoaks. Wakil Sekretaris Jenderal NasDem Terjadi Taslim mengatakan, foto tersebut telah merugikan serta menjatuhkan citra pasangan 01
"Cara-cara biadab dan tidak beretika seperti itu tidak boleh ada toleransi sedikit pun, harus dibasmi. Tidak boleh berkembang menjadi budaya politik di Indonesia," ujar Taslim dalam keterangan yang diterima, Minggu (10/3).
BACA JUGA: Tim Alpha Ajak Masyarakat Berani Berjuang Bersama Jokowi - Maâruf
BACA JUGA: Waketum Gerindra Senang Jika Ada Kondom Bergambar Prabowo - Sandi
Dia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf ini juga menilai kampanye seperti itu tergolong hitam dan kotor dengan niat menjatuhkan lawan.
BACA JUGA: Jokowi Belum Tersaingi, Suara Prabowo Berpotensi Anjlok Dibanding 2014
Bahkan kader NasDem tersebut mencurigai, praktik kampanye kotor seperti itu tidak hanya merusak citra paslon nomor urut 01, tetapi lebih jauh berniat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bukan tidak mungkin cara-cara seperti itu akan membangkitkan fanatisme paslon kemudian masyarakat diadu domba dan pecah belah.
BACA JUGA: Waketum Gerindra Senang Jika Ada Kondom Bergambar Prabowo - Sandi
"NasDem berharap polisi harus sangat serius mengusut ini. Siapa pun pelakunya harus dihukum. Kalau rakyat biasa, tetap harus diproses. Jangan sampai dimaafkan dengan alasan mereka hanya diperalat," kata dia.
Taslim menerangkan, pemilu merupakan wahana demokrasi yang bermoral, beretika dan sehat serta jauh dari praktik-praktik kebiadaban. Masa kampanye, khususnya kampanye pilpres, harus menjadi momentum pemaparan program, visi dan misi para kandidat agar publik mempunyai gambaran mengenai para calon pemimpin.
Bukannya merusak sendi-sendi demokrasi dengan cara menyebarkan fitnah yang keji tidak bermoral seperti ini. "Kami sungguh-sungguh mengecam bahkan mengutuk praktik seperti ini. Sudah melewati batas. Tidak beretika sama sekali. Karena itu penegakan hukum harus berjalan," tegasnya. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayah Angkat Jokowi: Kalau Gak Mau Pilih Tak Masalah, Asal Jangan Fitnah Dia
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga