jpnn.com, JAKARTA - Ali Mochtar Ngabalin tidak merespons secara berlebihan soal pengibaran bendera Bintang Kejora saat aksi demonstrasi masyarakat Papua dan Papua Barat nenuntut referendum, di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8).
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden itu justru mengapresiasi pendekatan yang dilakukan Polri dalam menyikapi kejadian tersebut. Terutama pernyataan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang memerintahkan kapolda mengusutnya sesuai koridor hukum.
BACA JUGA: Ngabalin Terima Telepon dari Ibunya Tentang Situasi Terkini di Jayapura
"Saya memberikan apresiasi kepada Kapolri yang mengeluarkan statement dan pernyataan sebagai kepala kepolisian, penegakan hukum dan keamanan harus ditindak tegas, itu sesuatu yang tidak bisa diabaikan," kata Ngabalin.
Hal itu disampaikannya saat ditemui jurnalis di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (29/8). "Itu sesuatu yang saya kira dalam rangka menjaga eksistensi negara dan posisi Polri itu saya kira langkah yang tepat," lanjut pria kelahiran Fakfak Papua Barat, 25 Desember 1968 itu.
BACA JUGA: Papua Memanas, Pengunjung Hotel di Jayapura Terjebak, Pecahan Kaca Berserakan
BACA JUGA: Ngabalin Terima Telepon dari Ibunya Tentang Situasi Terkini di Jayapura
Eks politikus PBB yang berlabuh ke Partai Golkar sejak 2010 itu mengatakan, dalam menangani demonstrasi seperti yang berlangsung di seberang Istana kemarin, berbagai kemungkinan harus dipahami.
BACA JUGA: Pernyataan Ali Mochtar Ngabalin Kasus Kerusuhan di Manokwari
"Teman-teman ini kan bisa saja ada yang tahu, bisa saja ada yang memang menjadi provokator dan mereka bisa saja tidak mengerti atas apa yang sedang mereka lakukan. Karena itu, polisi khususnya teman-teman di jalanan, kemudian melakukan langkah-langkah yang persuasif juga harus kami berikan penghormatan," tambahnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngabalin Yakin Zulkifli dan Eddy Lebih Berpengaruh di PAN ketimbang Amien Rais
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam