jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku sempat dikira membekingi wanita mengaku anak jenderal TNI bintang tiga yang memaki Ibunda Arteria Dahlan, di Bandara Soekarno-Hatta.
Prasangka miring itu muncul dari Arteria Dahlan sendiri ketika ditelepon oleh Pras -panggilan Prasetyo Edi Marsudi untuk menyarankan kedua pihak berdamai saja.
BACA JUGA: Arteria Dahlan Menyebut Sejumlah Nama Tokoh, Ada Preman Medan
"Setelah saya telepon Arteria, dia beranggapan saya bekingan (wanita itu). Ini salah lagi nih," ucap Prasetyo dikutip dari Antara, Rabu (24/11).
Politikus PDIP itu pun langsung membantah anggapan rekan separtainya itu.
BACA JUGA: Ratusan Warga Nusukan Solo Mulai Mengosongkan Rumah Mereka, Lihat
"Saya tidak membekingi siapa-siapa, saya orang timur. Kalau tidak mau diketemukan (dimediasi), ya sudah," ujar Prasetyo Edi menirukan pembicaraannya dengan Arteria.
Dia pun mencoba memediasi masalah Arteria dengan wanita yang belakangan diketahi bernama Anggiat Pasaribu, lantaran ditelepon seseorang yang dikenalnya sebagai Brigjen TNI Mochamad Zamroni.
BACA JUGA: YN Hamil Setelah 5 Kali Dicabuli, Pelakunya Ternyata, Astagfirullah
Pras mengaku ditelepon oleh perwira tinggi TNI itu pada Minggu (21/11). Dia mengenal Zamroni sebagai mantan Dandim Jakarta Pusat.
Menurut Pras, Zamroni meminta tolong agar dirinya memediasi masalah Arteria dengan wanita pemaki ibunya.
"Mas, tolong dong, inisiasi saya dengan Arteria Dahlan' begitu saja omongannya,," ungkap Prasetyo mengulas permintaan Zamroni.
Setelah itu, Pras menelepon Arteria dengan maksud mendamaikan kedua pihak. Terlebih lagi, politikus berdarah Minang itu merupakan rekan satu partai dengannya.
"Karena saya pikir, sama-sama dari PDIP, tujuan saya, yuk damai sajalah, pikiran saya sebelum teleponan Arteria," pungkas Prasetyo.
Keributan antara Arteria Dahlan bersama ibundanya dengan wanita mengaku anak jenderal bintang tiga, di Bandara Soetta, viral di media sosial.
Kejadian itu berujung saling lapor antara kedua pihak. Belakangan, mereka sudah berdamai dan mencabut laporan polisi. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam