jpnn.com, JAKARTA - Kasus dugaan ritual pesugihan yang menumbalkan mata bocah 6 tahun di Kabupen Gowa Sulawesi Selatan menjadi kabar yang memilukan masyarakat.
Pasalnya, pelaku dari tindak kekerasan berupa pesugihan ini adalah keluarga korban sendiri yaitu ayah, ibu, paman, dan kakek korban.
BACA JUGA: Penerawangan Mbah Mijan Soal Ibu Mencungkil Mata Putri Demi Pesugihan
Kasus yang saat ini sedang dalan proses hukum mendapatkan perhatian dari Staf Khusus Ketua Dewan Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo.
Benny menjelaskan kasus seperti ini merupakan fenomena gurun es.
BACA JUGA: Detik-Detik Anak jadi Korban Pesugihan Orang Tua, Mata Dicungkil
“Fanomena seperti ini memang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat. Hal ini dilakukan karena mereka yakin kalau ilmu yang mereka yakini harus dengan tumbal untuk mendapatkan tujuannya baik itu kekayaan, kekebalan, dan lain sebagainya," ujar Benny.
Paling penting, menurut Benny adalah rasional dalam memandang suatu hal dan tentunya dapat dibuktikan secara ilmiah, bukan melakukan mitos demi jalan pintas mencapai apa yang diinginkan.
BACA JUGA: Romo Benny: Pandemi Covid-19 Sebaiknya Dijadikan Refleksi Kebudayaan
Romo Benny sapaan akrabnya, mengatakan jalan akal budi yang seharusnya dijadikan untuk mengambil keputusan kadang dihiraukan.
"Harus realistis dan rasional dalam memandang suatu hal dan harus bisa dibuktikan secara ilmiah agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, walaupun di belahan dunia lain masih ada terjadi," kata Benny.
Benny menegaskan bahwa tindakan ini tentu bertentangan dengan Pancasila.
"Tindakan ini bertentangan nilai sila pertama karena Tuhan yang Maha Esa tidak membenarkan melakukan tindakan melukai rasa kemanusian. Ini jelas melukai Wajah Tuhan yang mengajar belas kasih karena rasa kemanusiaan diinjak martabatnya," tegas Benny.
Benny menambahkan bahwasannya siapa yang mencintai Tuhan dia mencintai sesama.
"Negara yang berdasarkan Pancasila praktik seperti ini harus segera diakhiri dan paham bahwa itu merupakan jalan sesat serta harus dikembalikan pada jalan benar dengan mengembalikan kepada ajaran yang benar," ujar Benny.(fri/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Friederich