jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah reaksi warga di sekitar lokasi pembangunan pembangkit di beberapa daerah di Sumut, masih dianggap wajar oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Rahmat Shah.
Dia mengingatkan, jangan sampai reaksi warga ini menjadi pengalihan isu ketidakmampuan PLN dalam mengatasi krisis listrik di wilayah Sumut dan sekitarnya.
BACA JUGA: Ada Ratusan Titik Api, Sebagian Besar di Areal Perusahaan
"Ya karena PLN tidak melakukan sosialisasi dengan baik. Kalau sosialisasinya baik, saya yakin warga bisa menerima," ujar Rahmat Shah kepada JPNN di Jakarta, kemarin.
Pernyataan itu menanggapi kabar penolakan warga Tapanuli Utara terhadap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla 3 x 110 MW. Juga proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x200 MW Tanjungpasir Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, dimana warga meminta kompensasi karena merasa lahannya dilalui sambungan utama tegangan tinggi (SUTET). Namun, setelah dilakukan pengujian ternyata lahan dimaksudkan milik balai konservasi sumber daya alam (BKSDA).
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Moratorium TKW Asal NTT
Dijelaskan Rahmat, yang juga Ketua Kaukus Anggota DPD dari wilayah Sumatera itu, kerugian masyarakat Sumut sudah berlipat-lipat akibat pemadaman listrik. "Pabrik-pabrik, usaha kecil, tidur pun tak nyenyak. Bagaimana PLN membayar kerugian ini. Jangan lantas masyarakat dikambinghitamkan. Tak baik bila masalah listrik ini Sumut menjadi tidak kondusif, warga merusak kantor PLN. Malu," ujarnya.
Dia cerita, pada 21 Oktober 2013 silam, pihaknya sudah memanggil Menteri ESDM yang diwakili Dirut PLN Nur Pamudji. Dalam pertemuan itu, Nur menjanjikan listrik Sumut sudah normal akhir November 2013.
BACA JUGA: Caleg Partai Lokal Tewas Diberondong
Tidak puas hanya dengan janji lisan, Rahmat minta pernyataan tertulis Nur Pamudji. Lantas, Nur mengeluarkan surat berisi pernyataan tertulis, tertanggal 28 Oktober 2013. Surat resmi sebagai balasan permintaan Rahmat ditujukan ke Ketua DPD RI.
Seperti pernyataan lisan, dalam pernyataan tertulis itu Nur berjanji akhir November 2013 listrik Sumut sudah beres.
"Dikonformasikan bahwa pada akhir November 2013 secara bertahap pemadaman bergilir konsumen rumah tangga umum di Sumut akan berakhir," ujar Nur dalam suratnya tersebut.
Nur juga mengatakan, persoalan-persoalan yang dihadapi PLN akan diupayakan penyelesaiannya dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
"Kenyataannya apa? Sampai sekarang listrik di wilayah kita masih sangat parah. Ini kesalahan fatal PLN," tegas Rahmat Shah.
Dia mengaku siap bila pihak PLN mengajaknya mengatasi persoalan seputar reaksi warga terhadap proyek-proyek pembangunan pembangkit. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Kelas V SD Tenggelam di Kolam Renang
Redaktur : Tim Redaksi