Realisasi Pendapatan dan Belanja Meningkat

Minggu, 09 Oktober 2016 – 01:17 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA - Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kalimantan Timur memang mengalami defisit.

Namun, realisasi pendapatan dan belanja sepuluh kabupaten/kota di Kaltim justru meningkat.

BACA JUGA: Simpanan dan Kredit Valas Tertekan Penurunan Impor

“Semua sejalan dengan realisasi belanja Pemprov Kaltim,” ucap Deputi Kepala Bidang Ekonomi dan Keuangan KPw–BI Kaltim Harry Aginta.

 Itu juga tergambar dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) triwulan II 2016 dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw–BI) Kaltim.

BACA JUGA: Konsumsi Premium Makin Menurun

Dia memaparkan, dari sisi pendapatan, sampai triwulan II 2016, total realisasi dari seluruh kota/kabupaten di Benua Etam senilai Rp 11,53 triliun.

Artinya, telah mencapai 43,2 persen dari total anggaran pendapatan kabupaten/kota di Kaltim pada 2016.

BACA JUGA: Wow, Pasar Ikan ini Bakal Disulap Seperti di Jepang

Bila diperinci berdasarkan nilai nominal, realisasi pendapatan tertinggi dimiliki Kutai Kartanegara (Kukar). Totalnya sebesar Rp 2,52 triliun dengan capaian 43,4 persen.

Tingginya realisasi pendapatan Kukar, kata Harry, didorong oleh tingginya porsi dana bagi hasil (DBH) kabupaten tersebut sebagai salah satu daerah penghasil batu bara dan migas di Kaltim.

“Sebenarnya, harga batu bara internasional yang rendah berpengaruh signifikan terhadap subkomponen DBH Kukar. Jumlahnya turun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,17 triliun,” jelas dia. (roe/rom/k15/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Amran Luncurkan Program Upsus Siwab di Lamongan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler