jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 30 orang penyandang disabilitas di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi mendapatkan pelatihan kewirausahaan.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Difablepreuneurship memberikan penyandang disabilitas pelatihan softskill dan hardskill untuk menopang usahanya, baik yang akan dirintis atau sedang berjalan.
BACA JUGA: Kemensos Meluncurkan Gelang untuk Penyandang Disabilitas Rungu dan Wicara
“Selama tiga hari, mereka mendapatkan coaching dari para fasilitator berpengalaman di bidang entrepreneurhip. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap para penyandang disabilitas bisa menjalankan usahanya secara mandiri,” ujar Perwakilan Departemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pelindo, Dimas Giri Prabowo, Jumat (7/7/2023) dalam keterangannya.
Dimas mengatakan para peserta yang ikut dalam program itu terdiri dari penyandang tuna netra, tuna daksa, tuna rungu, mental bipolar, serta down syndrom.
BACA JUGA: Jadi Penyandang Disabilitas di Why Do You Love Me, Adipati Dolken Menonton Film Ini
Mereka mendapatkan pembekalan materi soft skill berupa mindset untuk motivasi usaha, integrity, leadership, keterampilan berkomunikasi, dan storytelling.
Sedangkan dari sisi hard skill para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan berupa literasi keuangan, pemasaran digital, keberlanjutan bisnis serta usaha kuliner.
BACA JUGA: Keterlaluan Banget, Anak Penyandang Disabilitas Dicabuli Berkali-Kali Hingga Hamil
Dimas menjelaskan program itu sejalan dengan Program TJSL Kementerian BUMN terkait dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program itu menyasar poin 10 SDGs, yakni untuk mengurangi ketimpangan dalam menciptakan inklusi bagi penyandang disabilitas melalui pelatihan dan pemberian bantuan alat bantu kepada penyandang disabilitas.
“Selama pelatihan, seluruh peserta berkesempatan untuk berdiskusi dengan para fasilitator. Bahkan para fasilitator menyatakan kesediaannya memberikan bimbingan dan mentoring, di luar kegiatan pelatihan,” kata Dimas.
Menurut Dimas, saat ini program TJSL PT Pelindo mengacu pada tiga prioritas, yaitu pemberdayaan ekonomi UMKM, pendidikan, dan program keberlanjutan lingkungan.
“Pelatihan difablepreneurship ini memenuhi dua dari tiga prioritas program TJSL Pelindo, yakni pemberdayaan ekonomi UMKM dan pendidikan,” pungkas Dimas.
Salah satu peserta penyandang tuna netra Ignatius mengungkapkan bahwa program Difablepreuneurship ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usahanya.
Ignatius, warga Depok yang memiliki usaha produksi sabun ramah lingkungan, siap memperluas pasar dengan memperkuat promosi melalui media sosial dan marketplace.
“Saya sangat tertarik dengan materi digital marketing dan literasi keuangan. Materi-materi tersebut bisa langsung saya terapkan untuk usaha saya,” ujarnya.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul