Rebutan Saham Jangan Sampai Stop Operasi Newmont

Rabu, 06 April 2011 – 01:51 WIB

JAKARTA - Perebutan jatah saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) antara pemerintah pusat dan daerah membuat operasional PT NNT terancamPasalnya Selasa (19/4) mendatang Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengancam akan mengerahkan  massa untuk menghentikan operasional tambang tembaga dan emas milik Amerika itu.

Pernyataan Bupati itu kemudian menimbulkan keresahan di kalangan 7000 pekerja lokal yang mencari nafkah di perusahaan multi nasional tersebut

BACA JUGA: Kapitalisasi Saham Dominasi Perbankan

Para pekerja itu khawatir akan kehilangan mata pencaharian dengan penutupan paksa itu.

Menanggapi kekhawatiran itu, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang membawahi masalah pertambangan telah membentuk tim independen guna mengkaji wacana penutupan itu
Tim independen ini kemudian melakukan pembahasan dan dialog dengan sejumlah pihak termasuk dengan Pemerintah KSB dan Pemda NTB untuk mencari solusi terbaik agar penutupan tambang tak benar-benar terjadi.

"Intinya kami  tidak ingin masalah perebutan saham ini berujung pada penutupan tambang

BACA JUGA: Telkom Terlempar dari Tiga Besar

Karena ini justru akan merugikan kita semua," ujar ketua tim independen Bq Diyah R Ganefi usai bertemu dengan Direktur PT NNT, Martiono di Jakarta, sore kemarin.

Menurutnya, persoalannya bukan siapa yang bakal memiliki saham tetapi jangan sampai perusahaan tambang itu berhenti beroperasi
"Terserah siapapun yang mendapat saham itu tidak jadi soal, sekarang jika tambang itu ditutup justru kita sendiri yang merugi," tambah anggota DPD asal NTB ini.

Ditambahkan pula bahwa bukan hanya Newmont yang rugi dengan penghentian operasi, tetapi juga juga daerah dan warga NTB
sendiri yang akan lebih merasakan kerugian lantaran hilangnya pemasukan dan lapangan kerja

BACA JUGA: Bencana Jepang Katrol Harga Baja

Lebih dari itu, penutupan juga akan menjadikan citra Indonesia di mata investor menjadi buruk

"Jika sebuah perda bisa menutup tambang ini akan menjadi preseden bagi upaya serupa di daerah lain dan ujungnya akan ada ketidakpercayaan investor kepada iklim investasi kita," tambah anggota DPD asal Maluku Etha Aisyah Hentihu.

Sementara pihak PT NNT mengaku telah menyiapkan skenario terburuk jika akhirnya tambang dipaksa berhenti operasi"Tadi Pak Martiono berjanji, jika tambang benar-benar ditutup PT NNT akan merumahkan karyawan namun hak-hak karyawan akan tetap diberikan," tambah Diyah Ganefi.(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Air Asia ke Bandung dengan Airbus A320


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler