BACA JUGA: Bencana Jepang Katrol Harga Baja
Efeknya, nilai kapitalisasi pasar perseroan tergerus ke level terendahTelkom pun harus out dari peta persaingan setelah di take over PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
BACA JUGA: Air Asia ke Bandung dengan Airbus A320
BMRI menempati pos yang ditinggal Telkom setelah mengantongi nilai kapitalisasi pasar senilai Rp 157,08 triliunBACA JUGA: Laba Emiten Telekomunikasi Anjlok
BCA membukukan nilai kapitalisasi pasar terbesar senilai Rp 169,63 triliunBCA oleh sebagian analis disebut-sebut sebagai satu-satunya petarung yang bakal bersaing dan menguntit posisi Astra.Meski begitu, Astra yang kini kukuh di puncak kapitalisasi pasar tersohor posisinya tidak akan tergusurBahkan, sepanjang 2011, diprediksi posisi Astra akan aman"Ini memang tahunnya Astra saya kiraMeski bencana gempa dan Tzunami menerpa Jepang tak memengaruhi otomotif Astra Grup," ujar Billy Budiman, Head of Tecnical Analyst, di Jakarta, Senin (4/4).
Merujuk data bursa efek indonesia (BEI) Senin (4/4), emiten-emiten perbankan menghuni 10 besar daftar penghuni kapitalisasi pasar terbesarMenyodoknya emiten perbankan itu tidak lepas dari performa perseroan sepanjang 2010Di mana industri perbankan tumbuh pesat dan sukses membukukan laba bersih"Memang ini sesuai dengan outlook perbankan yang diprediksi sebelumnyaDan, sektor perbankan sukses menjelma sebagai industri yang paling sukses menuai untung," imbuh Muhammad Reza Priyambada, analis pasar modal di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan data BEI, Senin (4/4), saham PT Astra International Tbk (ASII) mencatat nilai kapitalisasi terbesar senilai Rp 230,75 triliunPosisi kedua ditempati saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 169,63 triliun, diikuti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 157,08 triliun, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 148,17 triliun, serta saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 140,42 triliun.
Selanjutnya, urutan saham berkapitalisasi besar lainnya dari lima hingga 10 antara lain PT Unilever Tbk (UNVR) senilai Rp 116,73 triliun, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) senilai Rp 114,83 triliun, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) senilai Rp 94,54 triliun, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) senilai Rp 80,52 triliun, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 73,38 triliunSedangkan untuk PT Bank Danamon (BDMN) menduduki urutan 16 senilai Rp 54,58 triliun berbeda tipis dengan PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) dan PT Bumi resources Tbk (BUMI)(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IHSG Berpotensi Terkoreksi Lagi
Redaktur : Tim Redaksi