Refleksi 76 Tahun Indonesia, Salim Segaf Singgung Krisis Keteladanan dari Pemimpin

Selasa, 17 Agustus 2021 – 15:03 WIB
Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al Jufri di Jakarta. Foto Humas PKS

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri menyebut Indonesia saat ini mengalami krisis keteladanan.

Para pemimpin yang seharusnya memberi keteladanan malah sibuk mengurus diri sendiri dan kelompoknya.

BACA JUGA: Salim Segaf: WNI yang Mau Berkurban, Siap Menjaga Menjaga Kedaulatan NKRI

Salim mengatakan itu saat menjadi inspektur upacara peringatan kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di halaman kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (17/8).

Acara diikuti seluruh jajaran pengurus pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting partai yang dipimpin Ahmad Syaikhu itu di Indonesia.

BACA JUGA: Johan PKS Nilai Pemerintah Belum Hadirkan Perlindungan dan Kesejahteraan Petani

"Sebagai sebuah bangsa, Indonesia hari ini sedang dihadapkan pada suasana yang mengarah krisis keteladanan. Para pemimpin yang seharusnya bisa dijadikan teladan, justru malah sibuk mengurus diri dan kelompok, serta membuat berbagai tindakan kontroversial dan kontraproduktif," kata Salim Segaf dalam keterangan persnya, Selasa (17/8).

Dia menyebut Indonesia saat ini membutuhkan hadirnya sikap keberpihakan yang jelas kepada rakyat serta konsistensi kata dan perbuatan.

BACA JUGA: HUT ke-76 RI, Pertamina Bor Sumur ke-6 di Blok Rokan

Jangan mencederai kepercayaan rakyat dengan berbagai aksi kontroversial dan kontraproduktif yang tidak mencerminkan sense of crisis.

"Di samping masalah inkonsistensi kebijakan, masyarakat juga menyaksikan gejala diskriminasi hukum, perlakuan istimewa kepada para koruptor dengan memberikan keringanan hukuman, dan penyimpangan dalam pengelolaan sumberdaya alam," ujar eks Menteri Sosial itu.

Salim mengingatkan jika bangsa ini membutuhkan kolaborasi, bukan segregasi apalagi polarisasi. Misalnya, tidak membenturkan identitas demi meraih kepentingan kekuasaan.

"Tindakan-tindakan adu domba dan pemecah belah bangsa ini adalah tindakan yang jelas tidak Pancasilais dan tidak nasionalis," kata eks Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Oman tersebut.

Dalam kesempatan menjadi inspektur acara, Salim mengajak seluruh rakyat Indonesia mendoakan sesama yang telah wafat akibat pandemi Covid-19.

"Mari doakan bersama dalam momentum peringatan kemerdekaan dan bantu dengan aksi peduli," ujar pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan di Balik Megahnya Payas Agung dan Perayaan HUT Kemerdekaan: Jangan Lupakan Bali


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler