jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan reformasi anggaran di Kementerian Keuangan untuk tahun 2021 dengan memfokuskan lima program penting.
Dalam hal ini yang dimaksud Ibu Ani-panggilan akrabnya- ialah pengelolaan belanja negara, pengelolaan penerimaan negara, kebijakan fiskal, pengelolaan pembendaharaan negara serta supporting staff atau dukungan manajemen.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tangisan Bikin Merinding, Bursa Transfer, Perintah Baru, ASN Harus Tahu
Teknokrat lulusan Universitas Indonesia itu juga menyatakan tidak akan lagi memberikan batas (mengkotak-kotakkan) pejabat Eselon I di lingkungan kerja Kemenkeu.
"Kami tidak akan lagi mengikuti (kebijakan) masing-masing unit Eselon I untuk menjadi satu program, tetapi mengorganisasikan melalui tema-tema (kewajiban masing-masing, red) yang menjadi tanggung jawab bendahara negara," katanya saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI secara daring, Senin (7/9).
BACA JUGA: Sri Mulyani Bakal Mereformasi Penganggaran Kemenkeu 2021
Hal tersebut dilakukan agar fokus terhadap lima program penting yang dicanangkan Kemenkeu dapat dilaksanakan dengan kolaborasi yang erat di setiap unit.
"Karena uang itu tidak terkotak-kotak dimasing-masing unit Eselon I, ini tema yang paling penting yang kita kunci dalam bentuk anggarannya disatukan," tambah Ibu Menkeu.
BACA JUGA: Cegah Klaster COVID-19, BIN Gelar Swab Test di Ditjen Anggaran Kemenkeu
Meski begitu, Sri Mulyani menjamin bahwa setiap tanggung jawab serta kebutuhan di setiap unit Eselon I tidak akan berkurang.
"Katakanlah misalnya di pajak, akan ada program itu tetap kami jaga, namun kami meminta sekarang berkolaborasi. Jadi kalau penerimaan negara baik Pajak, Bea Cukai, dan PNBP harus satu," pungkasnya. (mcr2/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra