Reformasi Birokrasi Dinilai Hanya Sebatas Kertas

Kamis, 08 Desember 2011 – 14:24 WIB

DEPOK—Program Pascasarjana Ilmu Administrasi, Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) bersama Indonesian Strategic Initiative for Administrative Reform (ISIAR) menggelar ‘Deklarasi Nasional Birokrasi Bersih dan Melayani’.

Guru Besar UI bidang Ilmu Administrasi, ProfAzhar Kasim yang juga selaku Ketua Panitia Deklarasi menjelaskan, deklarasi ini merupakan ajang menginisiasi gerakan massa untuk mendukung, menggerakkan dan mendorong terwujudnya reformasi administrasi (birokrasi) di Indonesia.

“Birokrasi adalah suatu instrument penting negara

BACA JUGA: Rekrutmen PNS Tidak Lagi Setahun Sekali

Akan tetapi, di Indonesia ternyata menilai perbaikan birokrasi adalah suatu hal yang berat dan lamban serta pemerintah cenderung tidak sensitif
Ini mengakibatkan Indonesia mengalami krisis

BACA JUGA: SBY Minta Pelaku Bakar Diri Diselamatkan

Maka itu, dengan deklarasi ini, birokrasi harus ditata kembali tentunya dengan konteks menuju pembangunan,” ungkap Azhar di dalam acara Deklarasi Nasional Birokrasi Bersih dan Melayani di Balai Sidang UI, Depok, Kamis (8/12).

Dari ratusan deklarator yang hadir , lima diantaranya adalah Mahfud MD (perwakilan yudikatif), Dewi Aryani (perwakilan legislatif), Putri Wardani (perwakilan pengusaha), Joko Widodo (Walikota Solo), Teten Masduki


Selain itu, hadir pula tokoh dan senior gerakan perubahan birokrasi dan turut serta sebagai deklarator yaitu Prof

BACA JUGA: Century Diungkap Lagi, Ruhut Serang Golkar

Dr Sofian Effendi, Bapak Sarwono Kusumaatmadja, Bapak J Kristiadi, Bupati Serdang Bedagai, Bupati Samosir, Bupati Sumbawa Barat, Bupati, Mamuju, Walikota Denpasar dan Walikota KediriPuluhan profesor, rektor, dekan dari berbagai universitas, kalangan praktisi birokrat,politisi,pengusaha dan lain-lain juga menyatakan hadir dan mendukung

Azhar mengatakan, selama ini perbaikan ataupun reformasi birokrasi di Indonesia hanya sebatas kertas sajaPadahal, lanjut Azhar, reformasi birokrasi ini harus dilakukan secara sistematis dan jelas arah pertumbuhannya

“Tetapi di Indonesia sangat sulitMeskipun banyak keinginan untuk melakukan perbaikan, tetap saja hanya berhenti di atas kertasKarena apa? Karena tidak adanya komitmen baik dari pihak pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakatHarus ada kesadaran dari erbagai pihak, maka reformasi birokrasi ini dalam dijalankan,” tandasnya.

Untuk diketahui, acara yang akan berlangsung hingga Jumat (9/12) besok tersebut, juga akan diselenggarakan  Seminar Transformasi Administrasi menuju Indonesia Bangkit, Deklarasi Gerakan BBM dan Konferensi Nasional yang akan dihadiri oleh 16 Universitas beserta tokoh-tokoh masyarakat .

Azhar mengharapkan, kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi sebuah gerakan massa yang lebih besar untuk mendesak dan mendorong terjadinya reformasi birokrasi di seluruh Indonesia“Oleh karena itu, dalam kegiatan ini juga akan turut dibahas berbagai langkah aksi yang dapat dilakukan bersamaYakni,  baik melalui pelaksanaan sejumlah kegiatan lanjutan, kampanye virtual melalui berbagai jejaring sosial elektronik, maupun melalui berbagai dialog dan kegiatan gerakan yang melibatkan masyarakat luas,” jelasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 15 Persen Data Honorer Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler