Regi Wahyu Raih Penghargaan Sebagai New Economy Catalyst dari Bloomberg

Rabu, 25 Oktober 2023 – 07:03 WIB
Founder dan CEO HARA Regi Wahyu meraih penghargaan sebagai New Economy Catalyst dari Bloomberg. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Founder dan CEO HARA Regi Wahyu menyisihkan 200 nominasi dari seluruh dunia dan menjadi salah satu wakil Indonesia dari 20 New Economy Catalyst terpilih oleh Bloomberg.

Konsistensi Regi Wahyu dalam misinya memberikan dampak perubahan besar dan nilai tambah bagi para petani membuahkan apresiasi.

BACA JUGA: Wamenaker Afriansyah Minta Perguruan Tinggi Beradaptasi dengan Perkembangan Dunia Usaha

Belum lama ini, Regi Wahyu menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang mendapatkan penghargaan sebagai New Economy Catalyst, sebuah inisiatif penghargaan yang diprakarsai oleh Bloomberg, perusahaan media dan keuangan global terkemuka di dunia.

Regi terpilih setelah melewati lebih dari 200 nominasi dan berada dalam jajaran 20 New Economy Catalyst yang berasal dari 12 negara yang berbeda di dunia.

BACA JUGA: Dunia Usaha Berharap Stabilitas Politik Terjaga Demi Pemulihan Ekonomi Nasional

Dengan penghargaan tersebut, Regi akan berkumpul bersama 19 New Economy Catalyst lainnya pada Forum Bloomberg New Economy ke-6 di Singapura pada November mendatang.

Kesempatan tersebut merupakan peluang emas untuk membangun kesepahaman, jaringan, dan kerja sama dalam memperkuat inisiatif yang sudah dilakukan untuk dampak besar perubahan di tengah masyarakat.

BACA JUGA: SMK & Dunia Usaha Ikut Ramaikan Galeri PTJJ di UT, Tampilkan Inovasi Teknologi Tinggi 

Seperti diketahui, melalui HARA, Regi mendedikasikan pengalaman, pengetahuan, dan jaringannya untuk membantu para petani di Indonesia.

HARA adalah platform berbasis teknologi blockchain, yang menyediakan informasi dan pertukaran data dalam rangka membantu para petani terhubung dengan rantai pasok pangan dan pertanian.

“Sungguh sebuah kejutan luar biasa atas apresiasi yang diberikan oleh Bloomberg dari upaya dan dedikasi yang kami lakukan di Indonesia. Inisiatif kami untuk para petani dan bidang lainnya masih panjang dan membutuhkan proses yang tidak kenal lelah. Status New Economy Catalysts ini akan menjadi inspirasi sekaligus momentum bagi kami untuk mewujudan satu data pertanian dan membangun konsorsium jaringan blockchain nasional untuk mengakselerasi terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera, inklusif dan berkelanjutan,” ujar Regi.

Hingga kini, HARA sudah mendata puluhan ribu petani di berbagai desa di  Indonesia. Para petani adalah ujung tombak sekaligus menjadi penerima manfaat utama dari aplikasi HARA.

Melalui data petani yang dikumpulkan, termasuk polygon lahan petani, diperkaya dengan data dari satelit, diolah dengan teknologi machine learning, dan dijamin akuntabilitasnya dengan teknologi blockchain, HARA mampu menghubungkan para petani dengan penyedia jasa pinjaman, penyedia jasa asuransi gagal panen, penyedia pupuk, para filantropis, hingga berbagai penyedia program pendampingan dan pelatihan berkelanjutan.

Sebagai contoh, HARA berhasil membuka akses keuangan ke petani melalui KUR dari bank pemerintah, bank syariah, dan fintech, dengan rata-rata tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman sebesar 98 persen.

Menurut Regi, salah satu kendala terbesar dalam mengatasi masalah krisis pangan adalah ketersediaan satu data pertanian yang akuntabel dan transparan.

Dia menyebut asimetri informasi juga merupakan penyebab utama inefisiensi rantai nilai pertanian di Indonesia.

Dengan tersedianya satu data yang dijamin akuntabilitas dan transparansinya oleh teknologi blockchain, kata dia, dapat merealisasikan peningkatan kesejahteraan bagi semua pihak, termasuk masyarakat yang sebelumnya tidak terjamah dan sulit mendapatkan akses terhadap modal dan bahan baku produksi serta perlindungan asuransi.

Bloomberg dalam siaran persnya beberapa waktu lalu, menyatakan pihaknya secara resmi mengumumkan angkatan 2023 dari Bloomberg New Economy Catalysts, sebuah kelompok global dari para pendiri, pengusaha, ilmuwan, dan pemimpin visioner yang kontribusi dan gagasannya yang luar biasa telah membantu menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan sejahtera.

Bloomberg New Economy Catalysts diluncurkan pertama kali pada 2021. Inisiatif ini menggagas penyatuan para tokoh dengan ide-ide perubahan yang brilian dan berpengaruh untuk kehidupan masyarakat.

Tim editorial Bloomberg News memilih kelompok ini dari lebih dari hampir 200 nominasi, berdasarkan dampak besar yang mereka lakukan dalam lima area, di antaranya Perdagangan, Keuangan, Ketahanan, Keamanan, dan Keberlanjutan.

“Kelas New Economy Catalysts baru ini memperlihatkan keragaman kecerdasan manusia, komitmen, dan ketekunan yang mendorong kemajuan di setiap sudut ekonomi," ujar Erik Schatzker, Direktur Editorial Bloomberg New Economy.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler