jpnn.com - JAKARTA - Sambil menunggu hasil resmi pemilihan presiden (pilpres) pada 22 Juli, indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bergerak mengikuti sentimen regional maupun global.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun 65,411 poin (1,283 persen) ke level 5.032,599.
Pekan lalu sentimen global cukup positif ditandai kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS). Indeks S&P 500 menanjak 2,89 poin (0,15 persen) dan indeks Dow Jones melejit 28,74 poin (0,17 persen) ke level 16.943,81.
BACA JUGA: Pengusaha Mal Naikkan Service Charge
"Pada akhir pekan, laju Bursa AS sempat fluktuatif melemah seiring adanya kekhawatiran terhadap pemberitaan salah satu bank di Eropa (Banco Espirito Santo SA) berpotensi default," kata Head of Technical Analyst PT Trust Securuties Reza Priyambada kemarin.
Mayoritas bursa unggulan di Eropa juga ditutup menghijau. Terutama ditopang kenaikan tipis inflasi Jerman dan Spanyol yang mendapat respons positif dari pasar. Ditambah lagi, aksi korporasi di Benua Biru itu mulai ramai sehingga menambah optimisme.
Di sisi lain, potensi default pada Banco Espirito Santo SA diyakini tidak akan menyebar ke emiten keuangan lainnya.
Pada perdagangan awal pekan ini, Reza memerkirakan IHSG berada pada rentang support 4.950-4.975 dan resistance 5.048-5.082.
BACA JUGA: Semester I, Laba Bersih Askrindo Capai Rp 353 Miliar
"Laju IHSG akhir pekan lalu turun melewati target support (5.056-5.065) dengan maraknya aksi jual pasca euforia Pilpres. Utang gap (5.050-5.072) telah tertutupi namun masih ada utang gap 4.918-5.008 yang belum tertutupi sehingga tetap mewaspadai penurunan lanjutan IHSG," ucapnya.
Di pasar uang, nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi seiring penguatan yen dan anjloknya euro karena sentimen negatif dari sektor keuangan.
"Jika mau dikaitkan dengan Pilpres, sentimen dari saling klaim kemenangan antara dua kubu memberikan ketidakpastian baru," ucapnya.
BACA JUGA: Semester I, Arus Petikemas Pelabuhan Tanjung Perak Capai 1,5 Juta Teus
Meskipun rupiah menurun tajam, namun belum terlihat potensi rebound sehingga tetap harus waspada potensi penurunan lanjutan. (gen/oki)
Rekom:
INDF Indofood 7.100 7.050 7.22 5
SCMA Surya Citra 3.620 3.590 3.790
BMRI B ank Mandiri 10.500 10.450 10.62 5
KAEF Kimia Farma 1.090 1.080 1.125
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebaran, BNI Siapkan Uang Tunai Rp 14,4 triliun
Redaktur : Tim Redaksi