Registrasi HUB.ID Accelerator 2022 Resmi Dibuka untuk Startup Digital Indonesia

Kamis, 16 Juni 2022 – 20:05 WIB
Jumpa pers HUB.ID Accelerator 2022. Foto: dok Kominfo

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus melakukan berbagai upaya strategis dengan tujuan percepatan transformasi digital.

 

BACA JUGA: Raksasa Telko Global Berinvestasi di Perusahaan Digital, Telkom Tak Mau Ketinggalan

Salah satunya ialah dengan menyelenggarakan kembali program HUB.ID Accelerator 2022 untuk startup digital.

Ini sejalan dengan misi mempercepat pengembangan ekosistem digital nasional yang konkret.

BACA JUGA: Keren, Semoga Segera Tercipta Seribu Startup Digital Baru di Papua

Persiapan acara ini disampaikan dalam jumpa pers. Hadir dalam acara jumpa pers itu Semuel A. Pangerapan (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo); I Nyoman Adhiarna (Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kemkominfo); G. N. Sandhy Widyasthana (COO/Portfolio Director MDI Ventures); dan Luat Sihombing (Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital).

Registrasi program HUB.ID Accelerator 2022 telah resmi dibuka pada 11 Juni 2022 melalui laman www.hub.id dan ditutup pada 10 Juli 2022.

BACA JUGA: Bangun 1.000 Startup Digital, Kemendikbudristek Gandeng Surge 

Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan, latar belakang penyelenggaraan program HUB.ID Accelerator 2022 tak lain adalah demi menyukseskan proses akselerasi transformasi digital tanah air.

Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan pengembangan ekosistem digital yang melibatkan tiga komponen penting.

Di antaranya infrastruktur, dukungan regulasi, hingga ketersediaan talenta digital yang mumpuni.

“Seluruh teknologi digital yang tersedia di sekitar kita sekarang, sudah mulai banyak diisi oleh para pelaku industri teknologi digital dari dalam negeri. Kita patut bangga dengan semakin meningkatkan semangat 'digital entrepreneurship' di kalangan anak muda yang ditunjukkan semakin banyak startup digital yang bertumbuh dan juga berkembang,” ujar Semuel.

Oleh karena itu, Kementerian Kominfo sebagai leading sector dalam upaya percepatan transformasi digital berperan tidak hanya sebagai regulator dan fasilitator, melainkan juga akselerator.

Kementerian Kominfo dituntut untuk mampu menyiapkan masyarakat agar bisa hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program literasi digital, meningkatkan adopsi teknologi di sektor-sektor strategis, serta membersamai UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.

“Adapun target yang akan difasilitasi ialah 25 startup digital dengan kriteria pada posisi seeds sampai dengan pre-series A. Banyak fitur-fitur program yang kami laksanakan di HUB.ID Accelerator dengan mengukur kebutuhan dari dua sisi, yaitu menyelaraskan sinergi kebutuhan startup digital dengan mitra bisnis & investor,’ kata I Nyoman Adhiarna, Direktur Ekonomi Digital.

Adapun startup digital yang dicari untuk mengikuti HUB.ID Accelerator yang memiliki fokus bisnis pada sektor Financial Services, B2B & Enterprise Solution, Logistic/Supply Chain, SME Enabler, dan Agri&Aquaculture.

Sejak dilaksanakan 2021, HUB.ID sudah melibatkan 43 startup digital dan 47 partner dari koperasi dan BUMN termasuk pemerintah.

Melalui program tahun lalu, Kementerian Kominfo telah berhasil menjalankan 100 peluang kerja sama bisnis baru dan menghasilkan 30 kerjasama bisnis baru dan 2 investasi baru.

“HUB.ID diharapkan menjadi ekosistem bertemunya startup digital dengan mitra bisnis dan investor dan membantu menguatkan bisnis startup digital menjadi berkesinambungan melalui berbagai rangkaian pertemuan bisnis dengan seluruh jejaring (network) yang dimiliki HUB.ID” imbuh Ketua Tim Fasilitasi Business Matchmaking Startup Digital, Luat Sihombing.

Pada program ini, Kemkominfo menggandeng MDI Ventures sebagai strategic partner.

G. N. Sandhy Widyasthana, COO/Portfolio Director MDI Ventures mengatakan penguatan bisnis dilakukan untuk menguatkan startup digital yang terkena fenomena bubble burst.

Fenomena itu terjadi pada perusahaan konvensional seperti perbankan karena kehadiran bank digital.

"Atas fenomena tersebut, dibutuhkan penguatan bisnis yang dilakukan startup digital dan investor dengan melakukan analisis bisnis atas investasi. Dan HUB.ID Accelerator adalah salah satu tempat untuk startup dapat melakukan eksposur produk dan bisnis di hadapan banyak pihak dalam jejaring HUB.ID Accelerator. Banyaknya pertemuan bisnis ini mampu menjadi alat validasi strategi bisnis startup digital untuk menjadi lebih baik,’’ ujar Sandhy. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler