REI Tolak Akuisisi BTN

Rabu, 23 April 2014 – 12:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Realestat Indonesia (REI) meminta pemerintah mempertimbangkan kembali rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh Bank Mandiri. Pasalnya, BTN saat ini merupakan satu-satunya bank yang fokus bisnisnya jelas, yaitu membiayai perumahan, khususnya perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Prinsipnya REI keberatan dan menolak akuisisi BTN dengan bank manapun," tegas Eddy Hussy, Ketua Umum DPP REI, Rabu (23/4).

BACA JUGA: Doubletrack KA Jakarta-SBY Tuntas April

BTN lanjut Eddy memiliki sejarah panjang dan sudah terbukti berkomitmen fokus membiayai perumahan. Waktu krisis, BTN tetap menyalurkan kredit dan terbukti tahan banting, karena agunannya tidak susut, berbeda dengan bank lain yang fokusnya berbeda.

Langkah akusisi BTN dinilai REI merupakan langkah mundur dalam menyediakan kredit pemilikan rumah (KPR) bagi seluruh lapisan masyarakat. Indonesia, lanjut Eddy justru membutuhkan banyak bank yang fokus dalam penyaluran KPR. Bukan justru mengurangi bank fokus yang sudah ada. Karena jika akuisisi terjadi maka tidak ada jaminan misi pembiayaan perumahan rakyat akan tetap berjalan.

BACA JUGA: Mamin dan Barang Mineral Diminati Investor

“Belajar dari pengalaman beberapa bank yang diakuisisi, perannya berangsur hilang. Anak usaha pasti harus mengikuti maunya perusahaan induk. REI kuatir hal tersebut juga akan terjadi dengan BTN,” tambahnya.

REI mendukung pemerintah yang  ingin membesarkan BTN, tetapi tentu tidak mesti dengan langkah akuisisi. "Apalagi oleh bank lain yang misinya jelas berbeda dengan misi yang saat ini sedang dijalankan BTN. Rencana pemerintah melakukan pemupukan dana melalui tabungan perumahan juga akan mampu  mengatasi sekaligus bisa membesarkan BTN jika peran tersebut diberikan," pungkas Eddy. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Yakin Akuisisi Tak Akan Ganggu Kesejahteraan Karyawan BTN

BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Tunggu PPnBM Ponsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler