Rekaman FDR, Dua Mesin Pesawat Mati

Sabtu, 07 Februari 2015 – 07:44 WIB
Foto: theguardian

jpnn.com - TAIPEI - Penyebab kecelakaan TransAsia Airways yang nyemplung ke Sungai Keelung, Kota Taipei, Taiwan, mulai menemukan titik terang.

Kemarin (6/2), Badan Keamanan Penerbangan (ASC) menyatakan bahwa dua mesin pesawat mati sebelum kecelakaan terjadi. Data itu terekam dalam Flight Data Recorder (FDR) kotak hitam.
      
Salah satu mesin pesawat dengan nomor penerbangan GE235 itu mati sekitar 37 detik setelah lepas landas.

BACA JUGA: Obama Sebut Dalai Lama Teman Baik, Panen Kecaman

"Pilot, tampaknya, berusaha menstabilkan penerbangan dengan cara mematikan mesin yang lain dan kemudian menyalakan ulang kedua mesin," kata Direktur Eksekutif ASC, Thomas Wang, dalam jumpa pers. Sayangnya, upaya pilot untuk menyalakan dua mesin itu gagal.
      
Karena dua mesinnya mati, pesawat pun oleng. Pilot berusaha keras menghindari tabrakan dengan bermanuver di udara. Tapi, pesawat jenis ATR72 itu tidak bisa mengelak dari benturan.

Dalam posisi menggunting, sayap pesawat menyapu jalanan menanjak pada jembatan jalan raya yang menggantung di atas Sungai Keelung. Dalam hitungan detik, pesawat pun jatuh ke sungai.
    
"Dalam laporan yang dia sampaikan ke menara kendali, pilot mengatakan bahwa mesin pesawat tidak mati. Tapi, tidak aktif. Biasanya, hal itu terjadi karena suplai oli ke mesin terlambat," kata Wang.

BACA JUGA: Drama Penculikan Didalangi Ibu Kandung Berujung di Kantor Polisi

Kondisi itulah yang membuat pilot berusaha menyalakan ulang mesin yang tidak aktif tersebut bersamaan dengan mesin yang lain. Sayangnya, 72 detik berlalu tanpa pilot berhasil menyalakan ulang dua mesin pesawat.
    
"Ini belum final. Penyelidikan masih berlangsung. Kami masih berusaha mencari tahu penyebab tidak aktifnya mesin pesawat," lanjut Wang.

Selain itu, dia juga sedang menggali informasi dari kotak hitam untuk mengetahui motivasi pilot mematikan mesin yang satu lagi. Pasalnya, pesawat tersebut tetap bisa beroperasi normal dengan satu mesin saja.
    
Di hadapan media, Wang mengimbau publik bersabar. Sebab, penyelidikan memang membutuhkan waktu yang panjang. Apalagi, proses evakuasi juga belum usai. Penyelidikan terhadap bangkai pesawat juga bakal menyita banyak waktu.

BACA JUGA: Cewek Diputus Pacarnya karena tak Berdandan

Dari total 58 penumpang dan kru, sebanyak 35 tewas dan delapan lainnya dinyatakan hilang. Saat ditemukan, jasad pilot dan kopilot masih memegang tongkat kendali terbang. (AP/AFP/hep/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Memilukan, Pria Harus Memilih Istri atau Bayi dengan Sindrom Down


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler