jpnn.com, GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman berharap polisi segera memproses hukum kasus pemukulan perawat di Puskesmas Pameungpeuk yang terekam CCTV dan viral melalui pesan berantai WhatsApp.
Menurut Helmi, perawat tersebut menjadi korban pemukulan ketika bertugas menangani pasien Covid-19 pada Rabu (23/5) malam.
BACA JUGA: Kondisi Terkini di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Perawat: Terparah Dibanding Tahun Lalu
Dalam tayangan video berdurasi 24 detik itu tampak seorang perawat berpakaian alat pelindung diri (APD) sedang membaringkan pasien di tempat tidur.
Tiba-tiba, seseorang yang diduga keluarga pasien terlihat melayangkan pukulan kepada perawat tersebut.
BACA JUGA: Ini Lho Briptu Selly Gabriella yang Ditugaskan sebagai Pasukan Perdamaian PBB
Setelah dilerai oleh orang lain di ruangan itu, pelaku lantas pergi dari ruangan tersebut.
"Kejadian perawat dipukul ketika menangani pasien COVID-19 ini baru pertama kali terjadi di Kabupaten Garut, proses hukum akan terus berlanjut," kata Helmi di Garut, Kamis (24/6).
BACA JUGA: Utang Negara Membengkak, Prof Zainuddin: Anggaran Pendidikan Kena Pangkas Rp 8 Triliun
Dia memastikan kasus kekerasan terhadap tenaga kesehatan itu sedang ditangani polisi.
"Sekarang orangnya sedang dicari," ujar Helmi.
Mengenai kondisi perawat tersebut, Helmi menyebut sudah ada hasil visum yang menunjukkan bekas luka memar akibat pukulan tersebut.
"Hasil visum perawat yang dipukul keluarga pasien Covid-19 luka memar di rahangnya," ucapnya.
Sebagai wakil kepala daerah, Helmi menyesalkan pemukulan terhadap tenaga kesehatan di tengah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Kita harus memberikan support kepada mereka karena petugas kita sudah banyak yang terkena Covid-19," pungkas Helmi. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam