jpnn.com - TANGERANG - Para peserta Indonesian Science Enterprise Challenge (InaSEC) 2014 mempresentasikan produk yang mereka buat selama 24 jam dengan anggaran Rp 400 ribu dihadapan juri. Produk yang dihasilkan harus bisa menjadi solusi terkait masalah tingginya penyakit atau kematian oleh nyamuk.
Sebelum presentasi di hadapan juri, para peserta yang terdiri dari 60 pelajar dari seluruh wilayah Indonesia yang dibagi dalam 12 kelompok melakukan perekaman gambar video terlebih dahulu soal produk yang mereka buat.
BACA JUGA: Peserta InaSec Akan Presentasi Produk Selama Tiga Menit
Presiden InaSEC, Syailendra Harahap mengatakan, perekaman video ini memang biasa dilakukan. Namun untuk tingkat nasional memang baru dilaksanakan.
"Video untuk di nasional memang baru. Tapi di Internasional 2009 memang pakai video ini," kata Lendra di Hotel Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Minggu (1/6).
BACA JUGA: Kreativitas Akan Timbul Dalam Keterbatasan
Menurut Lendra, perekaman video dilakukan di tingkat nasional sehingga para peserta bisa lebih siap di tingkat internasional. "Karena konsepnya di internasional persis seperti sekarang pakai video," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa tim mempersiapkan diri sebelum melakukan perekaman video. Bahkan ada yang berlatih bersama Liaison Officer mereka.
BACA JUGA: Anak Muda dengan Mimpi dan Rencana Besar
Salah satu peserta InaSEC bernama Nico mengaku gugup ketika melakukan perekaman video. Namun, menurutnya, jauh lebih ketika memberikan alasan kepada juri.
"Kalau video ya, gugup pasti, tapi ini lebih enggak gugup dari reason ke orang beneran karena penontonanya cuma kamera, dan kita bisa lebih fokus ke kamera. Ini kita jadikan sebagai latihan untuk kita presentasi ke juri," ucap Nico.
Meski gugup, pelajar dari Binus International School Serpong itu mengaku kelompoknya tidak mengalami kesulitan berarti ketika menyampaikan produk saat proses perekaman video. "Kita lumayan cukup untuk bisa deliver video kita," tandas Nico. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SMA Cirebon Tahan Kartu Ujian Lantaran Siswa tak Bayar SPP
Redaktur : Tim Redaksi