Rekan Perempuan Honorer Nyambi Muncikari Juga jadi Tersangka

Minggu, 03 Februari 2019 – 07:44 WIB
Uang hasil prostitusi online seluruhnya masih kantong si muncikari. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Satreskrim Polres Ketapang menetapkan dua perempuan sebagai tersangka kasus prostitusi online. Salah satunya seorang ibu rumah tangga berinisial NH (32) warga Kecamatan Benua Kayong Kabupeten Ketapang. Sebelumnya, SD yang merupakan tenaga honorer, sudah ditetapkan ebagai tersangka.

Kapolres Ketapang AKBP Yuri Nurhidayat mengatakan dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara awal, penyidik telah menaikkan status NH dari saksi menjadi tersangka.

BACA JUGA: Kronologis Perempuan Honorer Nyambi Muncikari Ditangkap di Hotel

NH diduga dua kali menerima uang hasil prostitusi daring itu. Penerimaan pertama sebesar Rp700 ribu dan kedua Rp800 ribu.

"Karena NH diduga telah menerima uang dari tersangka SD sebesar Rp1,5 juta. Uang tersebut merupakan hasil dari korban melayani tamunya," ujar Yuri. Dari tangan NH, polisi menyita uang tunai Rp1,5 juta dan handphone Oppo warna putih.

BACA JUGA: Prostitusi Online: Wanita Muda Tidak Kuat Lagi Layani Pria

Sebelumnya, Polres Ketapang telah mengamankan SD seorang muncikari dalam kasus ini. Yuri mengungkapkan, dari pengakuan SD, dia pernah menggunakan aplikasi Wechatt untuk menawarkan korban. "Tetapi Aplikasi Wechatt tersebut sudah dihapusnya," ungkap Yuri.

Terpisah, praktisi informasi dan teknologi (IT) Pontianak, Hajon Mahdy Mahmudin mengatakan, pelaku prostitusi dengan memanfaatkan komunikasi teknologi ini sangat mudah dicari dan ditangkap.

BACA JUGA: Begini Cara Cita Citata Tolak Tawaran Prostitusi

"Jika saja aparat proaktif dengan kasus ini, maka dengan sangat mudah menemukan pelaku-pelaku prostitusi ini," ujarnya kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group) melalui pesan aplikasi WhatsApp

Hajon menjelaskan, institusi penegak hukum bisa menjerat pelaku prostitusi ini dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Aparat harus gencar memberantas prostitusi ini, jangan menunggu laporan masyarakat.

"Kalau hanya menunggu laporan dan menunggu viral satu kasus, maka bisnis ini akan selalu tumbuh," pungkas Hajon.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap berawal dari SS tak kuat lagi melayani pria hidung belang. Perempuan 22 tahun asal Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang ini akhirnya melaporkan sosok yang mengekploitasinya ke anggota lidik Polres Ketapang.

BACA JUGA: Kronologis Perempuan Honorer Nyambi Muncikari Ditangkap di Hotel

Berdasarkan laporan SS itulah, petugas membekuk SD, Rabu (30/1). Perempuan 31 tersebut ternyata oknum honorer Dinas PU Ketapang. Warga Kelurahan Sukaharja Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang ini diduga sebagai mucikari prostitusi online.

Awalnya sekitar pukul 22.00 WIB, korban dihubungi SD untuk kembali melakukan layanan seks kepada pemesan. Menurut pengakuan SS, uang hasil dari melayani tamu selama ini diambil SD. Sedangkan dirinya tidak mendapat bagian sama sekali.

Sekitar pukul 22.25 WIB, Angggota Unit Pelayanan Perempuan dan anak (PPA) bersama anggota lidik Polres Ketapang melakukan menangkap seorang pria berinisial W di kamar 301 lantai 3 Hotel Borneo Emerald Hotel, Ketapang. Pria ini diduga akan menggunakan layanan seks dari korban. Sementara itu, SD ditangkap di lobi hotel saat sedang menunggu korban.

BACA JUGA: Ups..Pak Polisi Dobrak Pintu Hotel Saat Mbak Cantik Sedang Layani Pelanggan

Selanjutnya SD dan beserta korban dan barang bukti uang sebesar Rp1 juta rupiah, sebuah handphone iPhone 7, sebuah handphone iPhone X dan alat kontrasepsi jenis kondom dibawa ke Mapolres Ketapang. (amb/arm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penahanan Vanessa Angel Ditunda, Ini Alasannya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler