jpnn.com, LOMBOK TIMUR - PT Rekayasa Industri (Rekind) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih Pantai Gili Lampu yang berlokasi di Desa Padak Guar, Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah daerah, tokoh masyarakat, ulama, mahasiswa, serta perwakilan Tim Rekind yang bertugas mengerjakan proyek PLTU Lombok di Padak Guar.
BACA JUGA: Lewat Kegiatan SKL, Rekind dan Warga Kalibata Dukung Kemandirian Anak Down Syndrome
“Pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama, baik sebagai individu maupun institusi,” kata Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih dalam keterangannya, Senin (30/12).
Triyani menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya yang dibacakan VP Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Rekind Herman Susatyo saat prosesi pembukaan Bersih-Bersih Pantai Gili Lampu, Padak Guar, Sabtu (28/12).
BACA JUGA: Rekind Sukses Bangun Kubah Pabrik Semen Pertama di Indonesia sekaligus Terbesar di Dunia
Menurut Triyani, kegiatan tersebut juga sejalan dengan tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Rekind merasa bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif ini.
BACA JUGA: Rekind dan Perguruan Tinggi Bersinergi Kembangkan Inovasi Riset & Solusi di Sektor EPC
Kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata perusahaan dalam menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Kami percaya, sinergi yang kuat antara semua elemen masyarakat dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan,” tambah SVP Corporate Secretary Rekind Edy Sutrisman.
Dalam aksi bersih-bersih ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menghadirkan pantai yang bersih dan nyaman sebagai destinasi wisata unggulan masyarakat Sambelia, khususnya di Padak Guar.
“Peran yang tidak kalah penting di sini adalah menanamkan nilai kepedulian lingkungan kepada generasi muda agar menjadi pelindung alam di masa depan,” tambah Edy Sutrisman.
Para peserta yang hadir tak hanya melakukan aksi bersih-bersih, tetapi juga diberikan edukasi tentang pentingnya mengelola sampah dan menjaga lingkungan sekitar.
Rekind juga memberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan, tong sampah dan Berugak (saung khas masyarakat Sasak, Lombok).
Hal ini menjadi langkah awal yang signifikan untuk menciptakan perubahan yang lebih besar di masa mendatang, terutama agar bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“Kami berharap ini menjadi langkah awal yang menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga lingkungan,” ujar Herman Susatyo.
Dalam suasana penuh semangat, peserta tampak antusias memungut sampah yang berserakan di sepanjang Gili Lampu yang memiliki pesona sangat menarik dan menawan.
Kepala Desa Padak Guar Tarmidzi menyampaikan apresiasi atas inisiatif Rekind.
Tarmidzi berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan.
“Ucapan terima kasih yang tidak terhingga, khususnya kepada Rekind yang menginisiasi kegiatan bersih-bersih pantai. Kalau semua pelaku usaha di sini berpartisipasi, insyaallah Padak Guar akan menjadi bersih dan bercahaya,” ujar Tarmidzi.
Tarmidzi juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi desa dalam pengelolaan sampah.
Dia mengungkapkan saat ini masalah sampah menjadi persoalan utama yang belum terselesaikan.
"Padak Guar memiliki pengolahan sampah terpadu, tetapi kendalanya adalah transportasi serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah,” jelasnya.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih sadar dalam membuang sampah pada tempatnya.
“Saya mohon kepada masyarakat untuk sadar membuang sampah dengan benar, karena sampah ini ujung-ujungnya akan ke laut," tambah Tarmidzi.
Padahal Desa Padak Guar merupakan salah satu desa wisata. Jika kesadaran membuang sampah tidak ditingkatkan, wisatawan akan segan datang ke Padak Guar.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga menjadi inspirasi untuk langkah-langkah serupa di masa depan,” pungkas Triyani Utaminingsih. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi