Rekomendasikan Blokir Situs Dakwah, BNPT Provokasi Umat Islam

Kamis, 02 April 2015 – 18:09 WIB
Rekomendasikan Blokir Situs Dakwah, BNPT Provokasi Umat Islam. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) untuk memblokir sejumlah situs Islam harusnya segera dicabut. Alasannya, kalau perintah blokir itu tidak dicabut maka BNPT telah bertindak memprovokasi umat Islam.

"Islam Indonesia cukup moderat. Penutupan situs ini juga memprovokasi, maka BNPT harus mencabut penutupan situs-situs ini. BNPT ini keterluan," kata Fadli Zon, di Gedung Nusantara III, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (2/4).

BACA JUGA: Si Ngeri-ngeri Sedap Jalani Sidang Perdana Pekan Depan, Ini Hakimnya..

Harusnya lanjut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, BNPT konsultasi terlebih dahulu dengan para ahli dan cedekiawan yang ada di NU, Muhammadiyah dan MUI, untuk memastikan mana yang berbahaya.

"Jadi jangan dangkal menilai radikalisme," tegasnya.

BACA JUGA: Si Ngeri-ngeri Sedap Jalani Sidang Perdana Pekan Depan

Fadli mengatakan pemblokiran situs dakwah juga menjadi salah satu kemunduran dalam berekspresi dan menyatakan pendapat.

"Tanya dulu pengelola situs dan jika diperlukan lewat jalur pengadilan menutupnya," saran dia.

BACA JUGA: Pertamina Gembira JK Batalkan Pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Kok Segitunya?

Mengenai adanya konten yang mengkritik pemerintah, Fadli menganggapnya hal yang wajar seperti yang dilakukan Hidayatullah dan Era Muslim.

"Tapi situs Hidayatullah setahu saya sangat ilmiah dan bagus. Kemudian Era Muslim, merupakan organisasi jelas resmi ada identitasnya. Masa main tutup-tutup saja?, tanya dia.

Fadli justru mempertanyakan tudingan BNPT bahwa konten situs dimaksud mengajarkan paham radikal. "Apa itu radikalisme? Kata dasarnya "radik" artinya akar. Maka mempelajari atau mengkaji sesuatu harus mengakar," jelasnya.

Yang harus dilarang kata Fadli, konten fundamentaslime yang mengarah kepada kekerasan. "Caranya, diberi nasihat, dibina kalau dianggap melenceng. Jadi saya tidak melihat cara-cara seperti ini dilakukan di era seperti ini, ini cara yang mundur," ungkapnya.(fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geram Karena Pesta Sabu-Sabu yang Berisik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler