Rekor Buruk Pecah, India Catat 312.731 Kasus Covid-19 dalam 1 Hari

Kamis, 22 April 2021 – 12:59 WIB
Orang-orang berbelanja di tengah penyebaran Covid-19, di Mumbai, India, Rabu (21/4). Foto: Reuters/Niharika Kulkarni

jpnn.com - India mencatat 312.731 infeksi baru dalam periode 24 jam pada Kamis (22/4).

Itu adalah jumlah kasus harian tertinggi di satu negara sejak virus itu muncul di China lebih dari setahun yang lalu.

BACA JUGA: Tolong Patuhi Larangan Mudik, Jangan Sampai Indonesia seperti India

Menurut laporan New York Times, angka ini melampaui jumlah kasus tertinggi sebelumnya yaitu 300.669 kasus dalam satu hari, yang ditetapkan di Amerika Serikat pada 8 Januari 2021.

Ketika kasus di seluruh dunia mencapai rekor mingguan baru, 40 persen di antaranya berasal dari India, bahkan ketika jumlah kasus menurun dan vaksinasi makin cepat di bagian dunia lainnya.

BACA JUGA: Tak Mau Seperti India, Ini yang Dilakukan Pemerintah Indonesia untuk Cegah Penyebaran Covid-19

India telah melampaui 15,6 juta total infeksi, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat.

Pemerintah India mencatat 2.104 kematian dan rata-rata lebih dari 1.300 orang meninggal karena virus setiap hari selama seminggu terakhir.

BACA JUGA: Cegah Mudik, Jangan Sampai Kasus Covid-19 di Indonesia Membeludak seperti India

Peristiwa ini sangat berbeda dari awal Februari, ketika India mencatat rata-rata hanya 11.000 kasus sehari dan perusahaan obat dalam negeri mengeluarkan jutaan dosis vaksin.

Lebih dari 132 juta orang India telah menerima setidaknya satu dosis, tetapi persediaan menipis dan para ahli memperingatkan bahwa negara itu tidak mungkin memenuhi targetnya untuk menyuntik 300 juta orang pada musim panas.

Para kritikus menyayangkan kebijakan Perdana Menteri India Narendra Modi yang mengizinkan festival besar Hindu berlangsung dan membuat jutaan peziarah datang ke tepi Sungai Gangga.

"Kemerosotan cepat India ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah akibat langsung dari rasa puas diri dan kurangnya persiapan oleh pemerintah," kata Direktur Pusat Dinamika Penyakit, Ekonomi dan Kebijakan Ramanan Laxminarayan, dikutip dari laporan New York Times pada Kamis (22/4).

Saat ini, kantor pemerintah di India beroperasi dengan kapasitas 15 persen dan memberlakukan pembatasan baru pada pernikahan dan transportasi pribadi untuk memperlambat penyebaran virus. (mcr9/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler