Rekor Kandang Ternoda

Senin, 28 Maret 2011 – 06:49 WIB
Pemain Arema, Musafri tergeletak, setelah dilanggar pemain Sriwijaya FC, Supardi. Foto: Doli Siregar/Radar Malang

MALANG - Arema Indonesia membuang peluang menang di kandangRekor Arema yang selalu menang selama enam laga di Stadion Kanjuruhan pada Indonesia Super League (ISL) pun ternoda

BACA JUGA: Agar Tak Jenuh, Bonus Istirahat



Tim tamu Sriwijaya FC yang sukses menodai rekor kandang itu dengan menahan imbang Arema 1-1 sore kemarin
Tuan rumah mencetak gol melalui T.A

BACA JUGA: Urusan Pengakuan FIFA Nomor Dua!

Musafry pada menit ke-35
Sriwijaya FC membalas melalui pemain pengganti, Budi Sudarsono, pada menit ke-64

BACA JUGA: Datang untuk Menang



Hasil imbang itu sebuah kerugian besar bagi AremaTarget pasukan berjuluk Singo Edan itu untuk memperbaiki posisi di klasemen sementara ISL menjadi tertunda.
Arema tetap berada di posisi kelima dengan 28 poinRaihan poin itu sama dengan Sriwijaya FC yang menghuni peringkat keenamPelatih Arema Miroslav Janu mengatakan, anak asuhnya tidak beruntung pada laga kemarinSebab, di pengujung pertandingan dua peluang emas tidak bisa menjadi gol"Kami tidak bisa mengganti pemain depan karena pergantian sudah habis," tandas Janu.

Arema mendominasi permainan di babak pertamaPertahanan Sriwijaya FC agak terlambat panas sehingga begitu mudah ditembus Alam Shah dan kawan-kawanGol perdana Musafry, misalnya, akibat longgarnya pengawalan terhadap mantan pemain Persija itu

Sebaliknya, di babak kedua, seiring dengan masuknya Budi Sudarsono, giliran Sriwjaya yang lebih sering mendiktePertahanan Arema harus membanting tulang untuk mengamankan pertahanan dari serbuan serangan tim berjuluk Laskar Wong Kito ituKarena terus ditekan, gawang yang dikawal Kurnia Meiga jebol jugaBudi Sudarsono mampu menempatkan bola terukur setelah memanfaatkan bola muntah dari Kurnia Meiga yang sudah out of position (mati langkah)

Meski hanya meraih satu poin, Janu mengaku sudah lumayanItu karena Sriwijaya juga punya sejumlah peluang gol"Kami dapat poin di rumah (home), 45 menit pertama sudah tampil baik, semua berjalan bagusTapi, kami mendapat masalah ketika kehilangan Esteban (akibat cedera hamstring)," ujar Janu.

Mantan pelatih PSM Makassar tersebut mengakui, Sriwijaya sedikit unggul dalam strategi permainan dengan mengandalkan bola-bola atasDi sisi lain, Arema tidak memiliki banyak pemain berpostur tinggi"Sriwijaya memainkan bola-bola atas dan kita tidak ada yang tinggiIni standar situasi yang dilakukan merekaSeharusnya kami bisa memainkan bola-bola bawah," beber mantan asisten pelatih Slavia Praha tersebut"Sriwijaya juga dua-tiga kali melakukan counter attack yang cukup bagus," imbuh Janu.

Pelatih Sriwijaya FC Ivan Kolev mengatakan, hasil itu cukup memuaskan timnya di tengah absennya delapan penggawa Laskar Wong Kito"Terlalu banyak masalah dengan banyaknya pemain inti kami yang absen," ujar Kolev dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

Mantan arsitek Persija tersebut menyesalkan banyaknya peluang yang tidak bisa dikonversi menjadi gol"Pada babak pertama kami banyak peluang, tapi kami tidak beruntungDi sisi lain, di babak kedua Arema banyak peluang, namun juga tidak menjadi gol," ucap Kolev"Hasil hari ini (kemarin, Red) adil (bagi kedua tim)," imbuhnya(did/abm/jpnn/c2/aww)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Momentum Eksistensi Van Persie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler