Rekrutmen Guru PPPK 2021, Dudi Honorer K2: Hidup Ini Pedih, Jenderal!

Senin, 30 November 2020 – 15:15 WIB
Tes PPPK berbeda denganb tes CPNS. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Desakan agar ada formasi khusus bagi honorer K2 dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021 tidak dikabulkan pemerintah.

Masa pengabdian honorer K2 yang sudah belasan hingga puluhan tahun serta tidak pernah putus bekerja, tidak lantas mereka mendapatkan formasi khusus.

BACA JUGA: Rekrutmen Guru PPPK 2021: Tenaga Kependidikan Protes Keras

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril mengatakan, dalam rekrutmen PPPK 2021, kuota yang disiapkan cukup besar 1 juta orang.

Dengan demikian peluang bagi guru honorer K2, nonkategori, guru swasta, dan lulusan pendidikan profesi guru (PPG) yang belum pernah mengajar semakin besar.

BACA JUGA: Semoga Berkah, Honorer Digaji Cuma Rp 300 Ribu Bakal Terima Rp 4,06 Juta setelah Jadi PPPK

Akan berbeda bila formasinya terbatas maka peluang guru honorer K2 dan nonkategori usia di atas 35 tahun makin kecil.

"Ini kami buka seluas-luasnya, silakan buktikan kemampuan diri guru-guru semua. Di sini kami tidak memfokuskan pada kelompok tertentu. Syaratnya usia 20 tahun sampai 59 tahun bisa mendaftar," terang Iwan kepada JPNN.com, Senin (30/11).

BACA JUGA: Berita Duka: Budianti Kadidaa Meninggal Dunia akibat COVID-19

Dia menyebutkan, kebijakan itu untuk menyelesaikan masalah guru honorer yang sampai sekarang belum terselesaikan.

Di satu sisi masih banyak daerah mengaami kekurangan guru sehingga terus merekrut honorer.

Sedangkan lulusan PPG, menurut Iwan, harus diberikan kesempatan juga agar mendapatkan komposisi guru dengan usia beragam.

"Prinsipnya siapa pun bisa ikut seleksi online ini. Yang lulus itu berhak mengisi formasi 1 juta guru PPPK itu. Dan, kesempatan ikut tes kan kami berikan sampai tiga kali," ujarnya 

Kebijakan ini tentu saja membuat guru honorer K2 berkecil hati.

Mereka tidak percaya diri bersaing dengan guru-guru honorer nonkategori, guru swasta, apalagi lulusan PPG.

"Pemerintah menolak memberikan formasi khusus untuk honorer K2, hidup ini pedih, jenderal!," cetus Dudi Abdullah, guru honorer K2 dari Kabupaten Garut.

Dudi yang pernah ikut tes PPPK pada Februari 2019 tetapi tidak lulus ini tidak bisa membayangkan bagaimana suasana kebatinan rekan-rekannya.

"Waktu tes sesama honorer K2 saja saya gugup sampai tidak lulus. Ini saingannya banyak sekali. Bisa-bisa| enggak lulus lagi," keluhnya.

Walaupun belajar serius pun, belum jaminan utama untuk lulus tes. Itu sebabnya menurut Dudi, honorer K2 mestinya dites sesama mereka.

Selain itu, bagi yang punya sertifikat pendidik (serdik) diberikan point tambahan. (esy/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler