jpnn.com, JAKARTA - PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) menorehkan raihan positif dalam kinerjanya. Hal ini terlihat dari imbal hasil salah satu produknya yaitu Reksa Dana Melati Pendapatan Utama sebesar 8,8%, terhitung dalam periode 1 tahun terakhir per 24 Juli 2023.
Angka ini lebih tinggi sekitar 2.0 % dibandingkan kinerja rata-rata Reksa Dana Pendapatan Tetap di Industri, yaitu Infovesta Fixed Income Fund Index sebesar 6.8%.
BACA JUGA: Usia 31 Tahun, DIM Akhirnya Ganti Nama Jadi BRI-MI
Reksa Dana Melati Pendapatan Utama merupakan produk reksadana dengan alokasi asset 93,6% di obligasi dan 6,7% di pasar uang.
"Pencapaian ini tentunya menjadi hal positif bagi masyarakat investor," kata Direktur Marketing PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) Upik Susiyawati dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (5/8).
BACA JUGA: Kenali 4 Jenis Reksa Dana Ini Sebelum Berinvestasi
Saat ini kondisi pasar keuangan secara umum masih berada dalam tren sideways. Kendati demikian, berdasarkan kondisi pasar obligasi akan bereaksi positif terlebih dahulu akibat perbaikan kondisi makro ekonomi yang akan diikuti positifnya kinerja di IHSG.
Hal ini terbukti dari arus masuk investor asing ke aset obligasi mencapai Rp 91 triliun selama semester 1 tahun 2023 dan tren inflasi yang cenderung melandai.
BACA JUGA: Aplikasi ini Dilengkapi Jual Beli Reksa Dana
Bank Indonesia juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali di akhir tahun 2023.
Produk ini merupakan Reksa Dana Pendapatan Tetap berdenominasi Rupiah yang memiliki strategi berinvestasi pada obligasi pemerintah dan/atau obligasi korporasi dengan rating minimal A. Oleh karena itu menjadi pilihan utama investor untuk berinvestasi.
Dengan memanfaatkan kesempatan masuk ke dalam ekosistem BRI yang memiliki cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di daerah pedesaan dan terpencil pihaknya berharap dapat mengoptimalkan distribusi produk dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat.
"Selain dapat meningkatkan pangsa pasar juga membantu para nasabah untuk mencapai kesejahteraan finansial, " pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad