Rektor IPB Tolak Rencana Pemerintah Impor Beras, Ini Alasannya...

Senin, 08 Maret 2021 – 14:36 WIB
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menolak rencana pemerintah mengimpor beras di tengah masa panen raya dan pandemi Covid-19. Sebab, kebijakan itu itu meresahkan petani.

Menurut dia, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk membuka keran impor beras karena data Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan stok nasional hingga kini masih cukup. Selain itu, kata Arif indikator produksi, konsumsi, neraca dan harga beras juga tidak merujuk pada kebutuhan impor.

BACA JUGA: Kebijakan Impor Beras Bikin Gaduh Para Petani

"Kalo dasar dari BPS yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan data sudah jelas, tidak perlunya impor. Apalagi dilihat dari harga di lapangan cenderung menurun," ujar Arif di Bogor, Minggu (7/3).

Dia menyebutkan, BPS telah merilis data potensi produksi beras pada Januari-April 2021, kurang lebih sekitar 14 juta ton. Angka tersebut kata Arif naik 26 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.

BACA JUGA: INDEF dan KTNA Tolak Impor Beras, Begini Alasannya

Tak hanya itu, panen raya Januari-April 2021 juga berpotensi surplus sekitar 4,8 juta ton beras.

"Panen raya ini bisa memberikan surplus. Yang penting bagaimana mampu melakukan penyerapan gabah dari para petani," kata dia.

BACA JUGA: Guru Besar IPB: Kebijakan Impor Beras Harus Dipertimbangkan Secara Matang

Oleh karena itu, dia menyarankan pemerintah melakukan langkah strategis dalam menyambut panen raya yang sebentar lagi memasuki puncak.

Arif menyebutkan, perlu adanya sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan), Bulog dan berbagai instansi yang harus dilakukan.

Menurut dia, transparansi dalam mengambil berbagai keputusan terkait kebijakan pangan pokok juga sangat penting.

"Karena begitu impor terjadi, maka dampaknya akan sangat serius terhadap harga dan itu akan merugikan petani. Saya kira kita (pemerintah) harus menghargai petani yang sudah bersusah payah, berjerih payah dan bekerja keras untuk memberikan kepada kita (masyarakat) suplai pangan," ucap dia.

Diketahui, BPS mencatat produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 sebesar 31,31 juta ton.

Adapun potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton. (cr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
impor beras   impor   IPB   BPS   beras impor  

Terpopuler