Rektor Uhamka: Mahasiswa Harus Kompeten Sesuai Kebutuhan Zaman

Senin, 18 April 2022 – 23:42 WIB
Rektor Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro  dalam Virtual Summer Camp The International Virtual Short Course on New Media and Digital Culture in Southeast Asia, Senin (18/4). Foto tangkapan layar YouTube Fisip Uhamka

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa dituntut untuk tidak gagap dengan kemajuan teknologi digital dewasa ini.

Hal ini karena mereka adalah generasi digital native atau lahir dan tumbuh berkembang di era digital.

BACA JUGA: Keluarga Mahasiswa Banten Siap Mengawal Kebijakan Jokowi

"Mereka ini harus memiliki keahlian dan penguasaan yang baik karena berinteraksi secara teratur dengan teknologi sejak usia dini," kata Rektor Uhamka Prof Gunawan Suryoputro dalam Virtual Summer Camp The International Virtual Short Course on New Media and Digital Culture in Southeast Asia, Senin (18/4).

Prof mengungkapkan hingga kini masih didapati generasi muda di bidang komunikasi belum menyadari potensi pengembangan teknologi yang selama ini digunakannya.

BACA JUGA: 2 Bersaudara Korban Kebakaran di Samarinda Ternyata Mahasiswa UMKT

Melalui penguasaan teknologi, mereka bisa menjadi pionir dalam pemanfaatan, penelitian, dan pengembangan new media.

"Mahasiswa juga akan mampu memahami potensi yang dimilikinya sebagai generasi digital yang hidup dengan teknologi terkini,” kata Gunawan.

BACA JUGA: Mbak Puan Ucapkan Selamat Harlah ke-62 PMII, Ada Pesan

Di sisi lain perkembangan dunia digital saat ini berpengaruh pada lembaga pendidikan. Universitas harus memberikan fasilitas dan membekali mahasiswanya agar memiliki keahlian dan kompeten atau sesuai kebutuhan zaman.

Dekan Fisip Uhamka Tellys Corliana menambahkan pemahaman teknologi informasi dan komunikasi sangat penting untuk meningkatkan digital culture. Diharapkan, kegiatan yang menggandeng Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dan Mariano Marcos State University Thailand mulai 18-22 April 2022 ini, akan memperkaya pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa.

"Harus bisa memanfaatkan, menggali potensi, dan mempelajari semua kemungkinan yang dapat terjadi dengan adanya perkembangan teknologi digital tersebut sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi masa depan,” ujar Tellys.

Sementara itu, mantan Pemimpin Redaksi Majalah Mingguan Tempo, Bambang Harymurti, yang menjadi salah satu narasumber menyatakan di abad 21 ini sudah memasuki jurnalisme digital atau digital journalism. Wartawan menggunakan berbagai sumber daya digital saat melakukan kegiatan jurnalistik.

"Wartawan perlu mengubah diri di era digital journalism saat ini agar bisa bertahan," kata Bambang. (esy/jpnn)

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi dan Milenial Jabar Dukung Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler