jpnn.com, JAKARTA - Rektor Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro menginisiasi program Merdeka Belajar tenaga kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
Menurut Prof. Gunawan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah satu sama lain memiliki keunikan, kelebihan dalam melakukan pengelolaan di tingkat operasional.
BACA JUGA: Di Hari Sumpah Pemuda, Uhamka Rilis Lagu Sang Surya Berbahasa Jepang & Buku Haedar Nashir
Keunikan dan kelebihan ini akan menjadi proses belajar langsung dan bisa diterapkan di kampus masing-masing.
Prof. Gunawan mencontohkan, tenaga kependidikan (tendik) di IKIP Muhammadiyah Maumare bidang humas dan protokoler ingin belajar di Uhamka.
BACA JUGA: Mantap! Uhamka Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Proses belajarnya dilakukan dengan best practice selama 1 bulan atau 3 bulan kerja di Uhamka belajar langsung.
"Jadi, bukan sekadar studi banding atau benchmarking, tetapi terjun langsung," ujar Prof. Gunawan dalam seminar Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di IKIP Muhammadiyah Maumare, Sabtu (7/1).
Dia melanjutkan hasil maksimal bisa didapatkan mulai dari cara, aturan, SOP, dan praktiknya akan didapatkan dengan baik, sehingga tidak sekadar proses administrasi saja.
Ditambahkanya dalam program ini juga akan memberikan efek kejut kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan jaringan bagi mereka untuk bisa berkembang dengan cepat.
Sebab, tenaga kependidikan tumbuh dengan lingkungan baru, orang baru dan juga sistem baru. Hal ini sesuai dengan konsep hijrah yang menjadi proses pengembangan diri dengan baik.
"Insyaallah program Merdeka Belajar tenaga kependidikan akan kami mulai dengan IKIP Muhammadiyah Maumare nanti sambil kita minta arahan kepada PP Muhammadiyah melalui Majelis diktilitbang," ujarnya
Di sisi lain, Gunawan juga menyampaikan PTMA harus saling mendukung satu sama lain sesuai dengan konsep taawun dan Tanfidz Muktamar Muhammadiyah 48 di Surakarta pada November 2022.
Gunawan menekankan pendidikan tinggi harus mengedepankan sistem gerakan terpadu, sinergi jaringan, sumber daya yang kokoh, dan mutu pendidikan unggul.
"Untuk mencapai hal tersebut harus tumbuh dan besar bersama-sama dalam satu keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah," pungkas Prof. Gunawan. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad