jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi polemik rangkap jabatan oleh rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro.
Menurut Arief, kinerja Ari Kuncoro sebagai rektor belum tentu berhasil, tetapi malah merangkap jabatan sebagai komisaris di perusahaan pelat merah.
BACA JUGA: Rektor UI Rangkap Jabatan, Arteria Dahlan Minta Mahasiswa Bersuara
"Kerja jadi rektor saja belum tentu becus, ini malah merangkap jabatan. Yang ada nanti mengurus UI tidak becus lagi karena harus jadi pebisnis di BUMN," kata Arief dalam keterangan tertulisnya yang diterima JPNN.com, Rabu (21/7).
Eks waketum Partai Gerindra itu meminta Ari Kuncoro untuk mundur dari jabatannya sebagai rektor UI, jika tetap ingin menjabat sebagai komisaris.
BACA JUGA: Menurut Ruhut, Ada Menteri Berani Mendahului Luhut Pandjaitan, Waduh
"Seharus yang nama rektor di UI sudah tidak perlu lagi jadi komisaris BUMN. Apalagi, universitas itu sudah jadi PTN Berbadan Hukum yang mana rektor sudah sibuk mengurus UI sebagai badan otonom untuk mengelola secara profesional dan komersial," tuturnya.
Arief juga menyentil Menteri BUMN Erick Thohir atas penunjukan Ari Kuncoro sebagai komisaris di perusahaan pelat merah.
BACA JUGA: MS Kaban Desak MPR Mengadili Jokowi, Ruhut: Stres
"Ini keputusan paling ngawur yang dilakukan Erick Thohir menjadikan pendidik sebagai pebisnis di BUMN," ucap ketua umum FSP BUMN Bersatu itu.
Dia mengingatkan bahwa tugas seorang rektor itu mencetak sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan profesional untuk memasuki dunia kerja, bukan mengawasi sambil jadi pebisnis di BUMN.
"Mungkin juga Erick Thohir menempatkan para rektor PTN jadi komisaris punya tujuan untuk mencari dukungan dan membentuk jaringan kampus untuk persiapan nyalon presiden, kali ya," tutur Arief. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra