Rektor Unas: Ayo...Berantas Narkoba di Kampus

Sabtu, 16 Agustus 2014 – 00:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ada beberapa alasan dibalik penggeledahan di ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Senat Mahasiswa (Sema) di Universitas Nasional Jakarta, Rabu-Kamis (13-14 Agustus) lalu.

Penggeledahan yang dilakukan ‎atas kerjasama pihak kampus bersama Kepolisian dan BNN tersebut berhasil mengamankan narkoba jenis ganja, sabu serta alat hisapnya dan senjata tajam.

BACA JUGA: Puji DPR, SBY Kutip Evelyn Beatrice Hall

Rektor Unas, El Amry Bermawi menyatakan, penggeledahan dilakukan karena pihaknya ingin menjadi contoh atau teladan bagi kampus-kampus di Indonesia, khususnya Jakarta, yang tak mau kompromi dengan narkoba. Terlebih, menurutnya, itu termasuk dari tiga tugas perguruan tinggi.

"Ketiganya, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Saya ingin, kita semua ingin kampus bersih dari narkotika," terang dia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (15/8).

BACA JUGA: Relawan Jokowi: Harus Memilih, Menteri Atau Ketum Partai

"Dimulai dari Unas, kita berantas semua jaringan narkotika yang masuk ke kampus," sambungnya.

Segala upaya dilakukan Amry guna mempertajam pencegahan narkoba masuk ke kampus. Salah satunya, dengan memperkuat sistem petugas keamanan (Satpam) di kampus swasta tertua di Jakarta‎ tersebut. Mulai dari pergantian satpam sampai pemasangan kamera tersembunyi alias CCTV di titik-titik yang dianggap rawan peredaran narkoba.

BACA JUGA: Memaknai Tugas-tugas Kehumasan dan UU KIP

"Sudah lama saya meyakinkan polisi masuk. Saya bertanggung jawab ini rumah saya. Karena kalau saya andalkan pegawai (satpam) lemah. Karena pas ditegur, dipukulin atau dikeroyok," jelasnya.

Sayangnya, Amry menyesalkan bahwa langkah-langkah pencegahan tersebut masih saja dirintangi. CCTV masih saja ada yang dirusak. Pelakunya, oknum mahasiswa yang merangkap jadi bandar narkotika.

"Pusatnya kemarin, waktu demo-demo memaksa ini kita lakukan penggeledahan dan menemukan narkotika," ulas Mahasiswa Unas‎ angkatan '74 ini.

Dia menduga, oknum-oknum mahasiswa maupun alumni yang merangkap jadi pengedar narkotika inilah yang mempengaruhi para mahasiswa untuk berbuat anarkis dan menghancurkan fasilitas kampus.

"Ada mahasiswa yang pintar, punya prestasi di luar, tulisannya jadi juara dan menjadi perwakilan Unas di ajang internasional. Tapi dengan hal seperti ini mereka jadi takut, cemas dengan hal seperti ini. Padahal hanya sedikit mahasiswa yang berbuat anarkis," terangnya.

Ke depan, Amry berjanji akan terus memeras keringat guna mencegah kampus Unas dari gerayangan narkoba. Ruang Senat dan UKM mahasiswa yang selama ini diduga menjadi tempat transaksi narkoba akan dirombak. Perubahan dilakukan agar ruangan-ruangan itu bisa dimanfaatkan para mahasiswa sesuai dengan fungsi aslinya.

"Sudah ada usul dan masukan. Ruang aula akan kita buat kantor bersama (UKM dan Sema) tapi tidak tertutup, kita kasih loker," pungkas Amry. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimly Asshiddiqie Secara Resmi Menutup Sidang DKPP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler