jpnn.com, JAKARTA - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengukuhkan Profesor Supadi sebagai profesor bidang ilmu manajemen pendidikan.
Proses pengukuhan Prof Supadi yang juga guru tetap UNJ Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu digelar di Aula Latif UNJ pada Selasa (4/6/2023).
BACA JUGA: Prof Komarudin Targetkan UNJ Menjadi PTNBH, Berkelas Dunia & Kampus Humanis
Selain guru tetap di UNJ, Prof Supadi juga dikenal sebagai seorang motivator, peneliti, pendidik dan pakar pada ilmu manajemen pendidikan.
Supadi dalam orasi ilmiahnya memaparkan penelitiannya tentang model instrumen asesmen kepemimpinan digital bagi kepala sekolah.
BACA JUGA: 1.529 Atlet dari Aceh Hingga Papua Unjuk Kemampuan di Kudus
Model tersebut bermanfaat mengembangkan praktik kepala sekolah digital agar bisa melaksanakan fungsinya sebagai penanggung jawab lembaga. Terutama dalam menunjang pelayanan publik di era digital.
Sementara itu, Prof Supadi dalam orasi ilmiah menegaskan perlunya reformasi kepala sekolah digital.
BACA JUGA: Festival Pantun UNJ Berhasil Pecahkan Rekor MURI
“Kepemimpinan digital kepala sekolah hanya menjadi salah satu indikator dalam penilaian kompetensi manajemen sumber daya, juga perlu memahami pentingnya kompetensi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah” ungkap Supadi.
Selanjutnya, Rektor UNJ Profesor Dr. Komarudin, M.Si mengucapkan selamat dan apresiasi saat mengukuhkan tiga guru besar UNJ.
"Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya Prof. Dr Suherman, Prof. Dr. Masjuki dan Prof. Dr. Supadi atas sumbangsih keilmuan dan pecapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan,” jelas Komarudin.
Komarudin juga menjelaskan UNJ memiliki tambahan SDM yang berkapasitas untuk menjuju kampus kelas dunia.
“UNJ Memiliki SDM yang teruji keilmuannya pada bidang manajemen, semoga pencapaian ini makin menguatkan peran UNJ menuju kampus bereputasi dengan tata kelola yang terbaik tingkat nasional dan dunia,” ujarnya.
Komarudin juga berharap semoga pencapaian ini membawa kemajuan. "Semoga capaian ini membawa kemajuan bagi UNJ, bangsa dan negara,” harapnya.
Sementara itu, Prof Supadi merekomendasikan model instrumen asesmen kepemimpinan digital bagi kepala sekolah. Dia mengatakan UNJ juga menawarkan sebuah pembaruan pada bidang manajemen pendidikan di Indonesia.
Keunggulan model ini akan terletak pada penyempurnaan instrumen dengan melengkapi dimensi, yang tidak saja mengukur kompetensi bagaimana seorang pemimpin digital dapat berbuat apa sesuai kebutuhannya (digitally developing).
"Namun, juga mensyaratkan adanya dimensi karakter yang mengindikasikan kematangan seseorang dalam berperilaku digital (digitally mature)," tutup Supadi.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad