jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan akses pendidikan tinggi bagi masyaraka di berbagai wilayah tanah air.
Dalam meningkatkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), UT telah merintis kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
BACA JUGA: 553 Peserta Berkompetisi di Turnamen Tenis Meja Pelajar Nasional Piala Rektor UT 2023
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UT dengan Perkumpulan Dewan Adat (PDA) Keraton Surakarta Hadiningrat dilakukan Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M. Bus., Ph.D. dengan Dra. GKR. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd., pada Minggu (26/11) di Ruang Sitinggil, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya, dan kegiatan lain yang dapat disepakati bersama.
BACA JUGA: Rektor UT: Brigadir J Wisuda Pekan Depan dan Dikenal Sebagai Mahasiswa Cerdas
Keraton sebagai pihak kedua maupun UT sebagai pertama nantinya dapat menindaklanjutinya dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Dra. GKR. Koes Moertiyah, M.Pd. menyampaikan UT sangat strategis untuk diajak kerja sama karena mempunyai akses jangkauan pendidikan tinggi yang luas di seluruh tanah air dan mancanegara.
BACA JUGA: Rektor UT Bangga Jumlah Mahasiswa Bertambah Pesat, Dapat Rekor MURI Juga
Dr. KPH. Edy Wirobumi, S.H., M.Hum. mencontohkan bentuk kerja sama dalam hal riset, pengembangan pengetahuan bidang kebudayaan dan peradaban.
Para dosen UT, lanjutnya, bisa melakukan kajian riset dan mahasiswa UT juga melakukan penulisan karya ilmiah ataupun melakukan magang sebagai implementasi Kampus Merdeka di Keraton. Misalnya ,mahasiswa Prodi Ilmu Hukum dapat mempelajari praktik hukum adat dan nasional, sedangkan mahasiswa Prodi Teknologi Pangan bisa magang untuk belajar perjamuan.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Ojat menyampaikan UT bisa melakukan pendampingan bidang pariwisata di lingkungan Keraton karena di UT ada Prodi Pariwisata, Prodi S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan juga S1 Pendidikan Bahasa Inggris.
"Mahasiswa dan dosen Prodi S1 Pariwisata bisa riset tentang adat budaya peradaban di lingkungan Keraton yang menjadi aset penting sektor pariwisata untuk dikembangkan," kata Prof Ojat dikutip dari laman ut.ac.id.
Selain itu, mahasiswa Prodi S1 Sastra Inggris dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris pun bisa magang di lingkungan Keraton untuk belajar linguistik karena sebagian besar pengunjung Keraton adalah para wisatawan luar negeri.
Prof. Ojat menegaskan komitmen UT untuk meningkatkan hubungan kolaboratif dengan universitas dan lembaga sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkokoh jejaring dan eksistensi UT.
Rektor dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih telah diajak kerja sama, “Ini sangat sesuai dengan visi misi UT di mana sebagai Lembaga pendidikan tinggi milik pemerintah yang hadir karena tiga hal, pemerataan akses Pendidikan tinggi, menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMA/sederajat atas terbatasnya daya tampung Perguruan Tinggi Negeri. Terakhir menjadi solusi bagi para pekerja (working people) yang ingin meningkatkan kapabilitasnya dengan melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi terkendala waktu, jarak, dan kesempatan.
Prof. Ojat menyampaikan, dengan adanya MoU ini maka keberadaan UT di tengah masyarakat menjadi lebih dapat dirasakan.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian kekancingan oleh Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, Dra. GKR. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd. kepada Rektor Ojat, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si. serta Direktur UT Surakarta sebagai pengurus Pakasa (Paguyuban Kawula Keraton Surakarta).
Selain itu, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Suarakarta Hadiningrat juga memberikan gelar kepada Prof. Ojat Darojat, Prof. Ali Muktiyanto, dan Bu Yulia Budiwati, M.Si.
Kekancingan merupakan bentuk kepercayaan dari Keraton Surakarta kepada yang dilantik untuk setia menjaga kelestarian budaya, khususnya budaya Jawa dengan sumber dari Keraton Surakarta.
Prof. Ojat mendapatkan gelar tertinggi dari semua peserta wisudawan kekancingan yang hadir, yaitu Santana Riya Nginggil dengan sebutan Kanjeng Raden Arya Prof. Ojat Darojat Reksoningrat, M.Bus., Ph.D.
Prof. Ali Muktiyanto mendapat gelar Bupati Sepuh Anon anon dengan sebutan Kanjeng Raden Tumenggung Prof. Dr. Ali Muktiyanto Widyonegoro, S.E., M.Si., CRA., CRP., CRMP., CertiPSAS. Yulia Budiwati mendapat gelar Bupati Anom dengan sebutan Nyimas Tumenggung Dra. Yulia Budiwati Widyaningrum, M.Si.
Dalam sambutannya, Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat GKR.
Koes Moertiyah menekankan kepada para wisudawan kekancingan untuk mempertahankan kelestarian budaya kita yang begitu agung. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rektor UT Sampaikan Kabar Baik, Simak
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad