jpnn.com - JAKARTA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, Yose Rizal Jurnalis, membenarkan adanya seorang warga negara Indonesia berdarah Sumatera Utara, terluka akibat serangan pasukan Israel yang terus menerus dilancarkan dalam beberapa hari terakhir ke jalur Gaza, Palestina.
Warga Negara Indonesia tersebut diketahui bernama Benediktus Siregar. Terluka saat melakukan misi kemanusiaan dan saat ini telah dirujuk ke Rumah Sakit di Perancis guna memeroleh perawatan yang lebih intensif.
BACA JUGA: PBB: Serangan Israel Ke Gaza Langgar Hukum Internasional
Namun belum diketahui berasal dari lembaga mana pria berdarah Batak tersebut. Yose Rizal hanya mengatakan yang bersangkutan merupakan relawan, namun bukan merupakan relawan MER-C.
BACA JUGA: Suaka Edward Snowden Berakhir Juli
“Bukan relawan MER-C mas. Dia (Benediktus,red) relawan, saya nggak tahu lembaganya. Beliau terluka, lalu dievakuasi ke Perancis,” katanya menjawab JPNN saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (11/7) malam.
Saat ditanya seperti apa kondisinya saat ini, Yose Rizal mengaku belum dapat merinci lebih jauh. Demikian juga terkait data-data diri yang bersangkutan, dan karena apa Benediktus bisa terluka, Yose menyatakan belum tahu perkembangan lebih lanjut. “Saya belum jelas persis mas,” katanya.
BACA JUGA: Rusia Bakal Perpanjang Suaka untuk Snowden
Yose Rizal hanya menjelaskan, bahwa saat ini Mer-C masih terus menggalang bantuan dana guna memenuhi peralatan kesehatan rumah sakit Indonesia yang berada di sana. Karena itu ia berharap masyarakat Indonesia maupun pemerintah, dapat memberi perhatian khusus terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi.
Dihubungi terpisah, seorang relawan MER-C lainnya, Ita, mengatakan seluruh relawan MER-C kini masih dalam kondisi aman dalam menjalankan misi kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Karena itu tidak benar jika dikatakan ada relawan MER-C yang terlaku.
Menurutnya, saat ini setidaknya terdapat 19 relawan MER-C di Jalur Gaza yang tetap menjalankan misi kemanusiaan, meski kondisi keamanan sangat tidak memungkinkan.
“Sampai saat ini dari informasi yang saya terima seluruh relawan kita masih dalam kondisi aman dan tetap menjalankan misi kemanusiaan di Jalur Gaza. Jumlahnya ada sekitar 19 orang. Mungkin kalau ada terluka itu bukan relawan MER-C,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jerman Usir Intelijen Amerika Serikat
Redaktur : Tim Redaksi