jpnn.com - JAKARTA - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Puan Maharani dinilai belum bekerja secara maksimal untuk memenangkan paangan capres-cawapres Joko Widodo--Jusuf Kalla.
Koordinator Nasional Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi merasa khawatir, jika mesin PDIP tidak bergerak secara maksimal, maka pasangan jokowi-Jk akan kesulitan menghadapi berbagai bentuk serangan, politik uang (money politics) dan beragam kecurangan lainnya.
BACA JUGA: Kerelawanan Bedakan Pendukung Jokowi dengan Massa Bayaran
Dia mendesak PDIP mempersiapkan diri, hingga masalah saksi-saksi yang akan ditempatkan di TPS-TPS.
"Kami mendorong mereka yang bertanggungjawab seperti Bappilu di PDIP untuk melakukan hal ini,” kata Budi Arie dalam diskusi bertajuk “Efektifkah Mesin Partai Politik Dalam Pemilu Presiden 2014” yang digelar Lembaga Visi Indonesia di Jakarta, Minggu (22/6).
BACA JUGA: Jargon Ekonomi Prabowo Sulit Diwujudkan
Diakui Budi, memang untuk meraih kemenangan bukan hanya bergeraknya mesin partai. Namun, mesin partai tetap harus digerakkan agar proses koordinasi dalam upaya pemenangan pasangan Jokowi-JK lebih mantab.
Hal senada disampaikan pengamat politik Boni Hargens. Dikatakan, meski pun pilpres lebh bicara figure, mesin partai tetap harus dikelola secara profesional. Koordinasi secara berjenjang di struktur partai sangat diperlukan, dan itu memerlukan peran tokoh-tokoh politik di parpol.
BACA JUGA: Jokowi Bicara Fakta, Prabowo Lebih ke Slogan
“Jadi, peran partai di sini yang penting dan setiap orang yang bertanggungjawab agar menjalankan fungsinya secara benar dan profesional misalnya oleh mereka yang berada atau bertanggungjawab di badan pemenangan. Jika di lingkungan PDIP, oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu,” kata Boni.
Kendali dari partai juga diperlukan untuk mengkoordinasikan para relawan yang mencitai sosok Jokowi. Ini agar pergerakan para relawan bisa sinergi. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Sebut Demokrat Memilih Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi