jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Indonesia membatalkan rencana pelaksanaan Konvensi Visi Indonesia yang sedianya digelar untuk menyampaikan usulan nama-nama calon menteri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Konvensi Visi Indonesia itu sedianya digelar Rabu (9/10) hari ini.
BACA JUGA: PDIP : Seharusnya Jokowi Prioritaskan Jabatan Menteri untuk Koalisi Dibanding Gerindra Cs
"ARJ Indonesia membatalkan acara konvensi tersebut, mengingat situasi politik yang kurang kondusif. Kami tidak akan menambah beban politik yang tidak perlu terhadap Bapak Joko Widodo sebagai presiden terpilih," ujar Koordinator ARJ Indonesia Budi Mulyawan di Jakarta, Rabu (9/10)
Pria yang juga menjabat Ketua Umum Komunitas Banteng Asli Nusantara (KOMBATAN) ini kemudian membacakan pernyataan sikap ARJ Indonesia. Antara lain, mengingatkan semua pihak bahwa mengangkat menteri merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Politikus PDIP Prediksi Gerindra Dapat Jatah Tiga Menteri, Sektor Apa Saja?
ARJ juga mengingatkan terkait dinamika kebangsaan dan kenegaraan belakangan ini. Bahwa disinyalir terjadi upaya-upaya dari kelompok tertentu memengaruhi hak proregatif presiden dalam menentukan nama-nama calon menteri.
Sebelumnya, DPN KOMBATAN pada rapat yang digelar 1 Oktober lalu bersepakat mengusulkan sejumlah nama calon menteri ke presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan Dianggap Sudah Tak Layak jadi Menteri
Nama-nama yang dimaksud Rokhmin Dahuri sebagai calon Menko Kemaritiman, Eros Djarot calon Menteri Kebudayaan, Teras Narang calon Menkumham dan Juliari P. Batubara sebagai calon menteri BUMN.
Kemudian Prananda Prabowo sebagai calon Kepala Badan Riset Nasional, Hendry Saparini calon Kepala Badan Penerimaan dan Aset Negara.
"Meskipun konvensi dibatalkan, namun rekomendasi yang sebelumnya sudah diusulkan akan tetap diajukan kepada presiden terpilih atau kepada wakil presiden terpilih," pungkas Budi Mulyawan.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang