Relief Candi Borobudur dan Rahasia Para Penemu Benua Amerika

Selasa, 26 Juli 2016 – 13:13 WIB
Panel utuh relief kapal bercadik di Candi Borobudur. Dari 10 relief kapal yang terukir di candi tersebut, gambar pada panel inilah yang paling besar. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - PASKA Columbus, Spanyol mengirim ekspedisi militer ke benua Amerika. Orang Minang dan Aceh yang terlebih dahulu menghuni benua tersebut dibantai. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Pelaut Indonesia Penemu Benua Amerika, Bukan Columbus! Ini Buktinya...

Atas biaya dari penguasa Spanyol, tiga kali Christopher Columbus bolak-balik ke benua baru yang "ditemukannya". 

Dalam surat dari perjalanan ketiga, tertanggal 7 Juli 1503, Columbus menulis:

BACA JUGA: Saat Menemukan Amerika, Columbus Jumpa Orang Minang dan Aceh

Setelah menemukannya, saya berani mengatakan bahwa Hindia adalah wilayah terkaya di dunia ini. Saya bicara tentang emas, mutiara, batu berharga dan rempah-rempah, berikut perdagangan dan pasar yang mereka miliki. 

Karena semuanya itu tidak muncul begitu saja, saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya.

BACA JUGA: Benua Amerika Ditemukan Saat Columbus Mencari Indonesia

Dan, hasil ekspedisi tersebut dilaporkan Columbus, "secara resmi di Salo del Tinell, dalam ruang perjamuan yang besar di Barri Gotic, Barcelona, pusat kota di Abad Pertengahan," tulis Jack Turner dalam buku Sejarah Rempah.

Aha…alih-alih "menahahan diri untuk tidak mengeksploitasi", Columbus pulang ke Spanyol hanya membawa cerita. 

Padahal, sebagaimana ditulis Peter Martyr dalam De Orhe Novo:

"Seorang Christopher Columbus dari Genoa, berjanji kepada Raja dan Ratu Katolik, Ferdinand dan Isabella, untuk menemukan kepulauan yang bersentuhan dengan Hindia, dengan berlayar dari titik paling barat di kepulauannya. 

Ia meminta kapal dan segala perlengkapannya untuk berlayar dan tidak hanya menjanjikan penyebaran agama Kristen, namun juga jaminan membawa pulang mutiara, rempah dan emas dengan jumlah yang melampaui imajinasi paling liar sekalipun."

Tidak diketahui secara pasti, apakah Columbus sadar bahwa dia sebenarnya telah nyasar. Nyatanya memang tak secuil rempah pun yang berhasil dibawa pulang. 

Mungkinkah alasan "saya menahan diri untuk tidak mengeksploitasinya," sebagaimana ditulis Columbus sendiri dalam surat tertanggal 7 Juli 1503, hanya agar dia tidak kehilangan muka. Ini berarti dia telah mengelabui penguasa Spanyol.

Hanya saja, merujuk laporan tertulisnya, Columbus yakin sekali telah menemukan Hindia alias kepulauan rempah alias negeri yang hari ini bernama Indonesia--meski sebenarnya dia hanya sampai di benua Amerika. 

Sekadar catatan, Columbus dan rombongannya memang orang Eropa pertama yang "menemukan dunia baru" itu.

Namun, nama Amerika ditabalkan pada benua ini merujuk nama Amerigo Vespuci (1451-1512) yang lebih dalam menjelajahi wilayah itu setelah era Columbus.

Ekspedisi Militer

Itulah ekspedisi terakhir Columbus. Tiga tahun kemudian, 1506 Columbus meninggal. 

Berikutnya, pelayaran yang diberangkatkan Spanyol merupakan ekspedisi-ekspedisi militer di bawah pimpinan Cortes, Pizarro, Jimenez de Quesada, Montejo, Diego Valasquez, Alonso de Ojeda, Diego de Ncuesa, Vasco Nunez de Balboa dan lainnya.   

Mereka, "bertindak sangat buas dan bengis sepanjang sejarah," tulis Joesoef Sou'yb dalam Pelaut Indonesia Menemukan Benua Amerika Sebelum Ch. Columbus. "Masyarakat yang lebih dahulu mendiami wilayah tersebut pun dibantai." 

Siapa masyarakat yang dimaksud? 

Sudah ada masyarakat beradat-istiadat Minang dan Aceh di Benua Amerika ketika Christopher Columbus "menemukan" benua itu.

Setelah menghabisi penduduk setempat, Spanyol memberi tempat ini nama Hispaniola (Espanyola)--kini Kepulauan Karibia di Amerika Tengah.  

Kemudian, "Santo Domingo became the first seat pf Spanish government in the Indies," tulis William L. Langer, guru besar sejarah Harvard University, Amerika dalam Encyclopedia of World History.

Terjemahan bebasnya: Santo Domingo menjadi tempat kedudukan pertama-tama bagi pemerintahan Spanyol di Indies (Amerika).

Daerah Santo Domingo yang dimaksud Langer, kini menjadi ibukota Republik Dominika. Di sinilah orang-orang Minang dan Aceh pernah bermukim, sebagaimana dilansir dari laporan Columbus.   

Dan karena penduduk setempat sudah habis, mencuplik Langer, didatangkanlah budak-budak negro dari Afrika. Mereka inilah yang kemudian diperkenalkan sebagai penduduk pribumi. 

Dengan apa orang Minang merantau ke benua itu sebelum Columbus datang?

Mohon izin leluhur nan cerdik pandai...kita buka sedikit rahasia tua sastra mantra urang awak; "...kapa balayia bari bacadiak, bari bacadiak kiri kanan…" (terjemahan verbal: kapal berlayar beri bercadik, beri bercadik di kiri kanan).

Nah, bukankah itu jenis kapal--sebagaimana dilansirkan sastra mantra urang awak di atas--sama persis dengan kapal yang terukir di relief Candi Borobudur? (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuk Simak Ulah Penyelundup Prancis Sebelum Nonton Laga Eropa…


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler