jpnn.com - SEORANG remaja asal Texas, Amerika Serikat bernama Zack Clements mengaku mengalami pengalaman spiritual menakjubkan. Zack yang masih berusia 17 tahun, mengaku diselamatkan dari kematian setelah disentuh Yesus.
Kisah Zack bermula ketika ia jantungnya berhenti berdetak selama 20 menit saat pelajaran olahraga di sekolah. Remaja yang dikenal bertubuh fit dan atletis itu bahkan dianggap sudah meninggal.
BACA JUGA: Mencatat Sejarah Baru, Dua Santa Pertama dari Palestina
Zack Clements. Foto; Daily Mirror
BACA JUGA: Lihat Nih...Strawberry Terberat di Dunia Pecahkan Rekor 32 Tahun
Saat petugas medis datang dan berhasil dan menemukan nadi Zack kembali berdenyut, maka ia segera diterbangkan ke rumah sakit. Ia baru tersadar setelah beberapa hari menjalani perawatan di ICU.
Para dokter tak bisa menjelaskan bagaimana Zack bisa hidup lagi. Namun, Zack menuturkan bahwa ia diatangi Yesus saat sedang “mati” karena jantungnya berhenti berdenyut. Zack menuturkan, saat itu Yesus mengucap segalanya akan baik-baik saja.
BACA JUGA: Ulama Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Komite Syariah di WHFC
Zack Clemetns. Foto: CBS Dallas-Fort Worth
“Aku melihat pria dengan rambut panjang acak-acakan dan jenggot tebal. Tak butuh waktu lama bagiku untuk mengenali bahwa dia Yesus,” katanya.
Zack menambahkan, dirinya saat sedang “mati” itu lantas mendekat ke Yesus. “Dia meletakkan tangannya ke bahuku dan bilang padaku semuanya akan baik-baik saja dan tak usah khawatir,” kenangnya.
Zack Clemetns bersama kedua orang tuanya. Foto: CBS Dallas-Fort Worth
Keluarga Zack pun meyakini ada campur tangan ilahi sehingga seseorang yang sudah kehilangan detak jantung selama 20 menit bisa hidup lagi. Ayah Zack, Billy mengatakan, peristiwa yang dialami putranya memang sulit dijelaskan. “Ini bukan hal yang bisa dijelaskan secara manusiawi,” katanya.
Sedangkan ibunda Zack, Teresa mengaku senang putra kesayagannya masih hidup karena campur tangan Tuhan. “Aku sangat senang Dia (Yesus, red) memutuskan untuk membiaskan anakku kembali,” katanya.(mirror/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beranikah Sekjen PBB Kritik AS Terkait Vonis Mati untuk Dzhokhar Tsarnaev?
Redaktur : Tim Redaksi