jpnn.com, SURABAYA - Seorang remaja perempuan ditemukan di pemakaman Pegirian, Surabaya pada Rabu sore (11/4).
Kondisinya mengenaskan. Dia terbaring dalam keadaan tidak sadar. Tubuhnya tertutup tikar bambu.
BACA JUGA: Eks Pemain PSMS Diperkarakan Lantaran Rampok Teman Kencannya
Yang pertama melihat adalah anak-anak di sekitar kuburan yang baru selesai bermain sepak bola.
Mereka terkejut. Mengira bahwa itu adalah orang mati. "Wong mati, wong mati," teriak mereka yang membuat seorang warga bernama Siti Aisyah berlari mendatangi anak-anak tersebut.
BACA JUGA: Niat Cari Kerja, Bunga Nyaris jadi Korban Pemerkosaan
"Saya cek, ternyata itu perempuan pingsan ditutupi tikar," kata Siti Aisyah.
Siti lantas memanggil warga yang lain dan membopong perempuan yang kemudian diketahui bernama NH itu ke rumahnya.
BACA JUGA: Pria Beristri Sekap Siswi Selama Dua Pekan, Dipaksa Begituan
Muncul dugaan bahwa NH yang berumur 17 tahun merupakan korban kejahatan seksual.
"Celananya melorot sampai ke lutut," jelas Siti.
Beberapa saat kemudian, NH berangsur sadar. Dia kemudian histeris.
Berteriak-teriak tak jelas sambil menangis. Tak juga mendapatkan cerita jelas dari NH, warga membawanya ke Polsek Semampir.
Di kantor polisi NH juga tidak bicara banyak. Dia terlihat sangat shock. Melihat kondisinya, malam itu juga polisi membawa NH ke RS Bhayangkara.
Kanitreskrim Polsek Semampir AKP Junaidi mengatakan, pihaknya masih mengembangkan pengusutan kasus tersebut.
Visum awal yang dilakukan menunjukkan adanya trauma di kemaluan dan dubur NH.
Junaidi menyebut ada kemungkinan NH diperkosa ramai-ramai jika didasarkan pada pengakuan awal korban. Ditemui di RS kemarin sore, NH yang tubuhnya dipasangi kateter urine dan infus bercerita bahwa dirinya baru tiga minggu ini mencari nafkah di daerah Bulak Banteng.
NH kelahiran Madiun. Dia dipondokkan oleh orang tua di Madura. Namun, dia memilih keluar dari pondok pesantren tiga minggu lalu karena ingin membantu orang tua mencari uang.
Di Surabaya, NH dekat dengan Yusuf. Dia mengenalnya dari medsos.
Pada Selasa malam (10/4), dia pulang kerja. Oleh Yusuf, dia diajak dugem di sebuah kelab dekat Jembatan Merah Plaza.
Pulang menjelang subuh, Yusuf khawatir dimarahi orang tua. Dia mengajak NH nongkrong di pemakaman Pegirian.
"Masih baik-baik saja waktu itu. Saya malah sempat mandi di rumahnya (Yusuf) paginya," ujar NH.
Siangnya, dia diajak Yusuf kembali nongkrong di kuburan. Hingga kemudian empat teman Yusuf datang.
Mereka membawa miras. NH disuruh minum miras yang sudah dicampur dengan minuman bersoda itu.
Setelah itu, NH mengaku tidak ingat apa pun. Saat sadar, dia sudah dibopong warga. Polisi masih mendalami kasus tersebut.
Mereka belum memanggil Yusuf maupun teman-temannya dengan alasan menunggu kondisi NH stabil. Polisi juga sedang berupaya menghubungi keluarga NH.
Ketika wawancara, NH berujar tidak bisa lama-lama karena merasa masih sakit. Seharian kemarin dia lebih banyak tidur. (bil/c6/ayi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana Protes Pernyataan Kapolri
Redaktur & Reporter : Natalia