"TKI yang bekerja di luar negeri merupakan penyumbang devisa terbesar kedua di Indonesia setelah sektor minyak dan gas," ujar Edi Handoko, Training and Marketing Manager PT
BACA JUGA: Dahlan Iskan : Krisis Tak Perlu Pesimis
Yonasindo Intra Pratama, salah satu perusahaan penyalur TKI, Rabu (3/12)Edi mengatakan, ditengah kondisi perekonomian yang mengarah ke stagnan, krisis keuangan global, serta pelemahan nilai tukar rupiah, Indonesia masih mempunyai peluang untuk mendapatkan devisa melalui penempatan TKI
BACA JUGA: British Airways Jajaki Merger dengan Qantas
Dan untuk mengantisipasi ketatnya persaingan menembus pasar negara-negara seperti Arab Saudi atau Malaysia, pihaknya kini membuka pasar tenaga kerja baru di KanadaKrisis memaksa pengusaha untuk menutup atau menciutkan usahanya
BACA JUGA: Kerjasama Antar BUMN Terganjal Pajak
Dampaknya, akan terjadi perumahan tenaga kerja dalam jumlah yang lumayan besar"Ini tentu akan melipatgandakan jumlah pencari kerjaPadahal sekitar 2,5 juta pencari kerja baru muncul setiap tahun," ungkapnya.Jumlah penempatan TKI empat tahun terakhir terus meningkat hingga mencapai 2.163.490 orang, dengan pertumbuhan sekitar 21 persen per tahunYakni dari 380.690 orang pada 2004 menjadi 696.746 pada 2007Bila ditinjau menurut kawasan negara tujuan, sekitar 60 persen TKI ditempatkan di kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jordania dan Qatar"Sisanya ditempatkan di kawasan Asia Pasifik seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan," jelasnya(wir/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Norwegia Tertarik Gas Natuna
Redaktur : Tim Redaksi