Lelaki yang ditangkap tersebut, bernama John William Yeattaw, dilaporkan telah berenang menyeberangi Danau Inya yang membentang dekat kediaman Suu Kyi di daerah bekas ibukota Yangon tersebut
BACA JUGA: Demo Oposisi di Malaysia, Puluhan Ditangkap
Yeattaw, seperti dikutip Al Jazeera, bahkan disebutkan sempat bersembunyi selama dua hari di lingkungan rumah Suu Kyi.Rabu (6/5) pagi waktu setempat, sebagaimana diberitakan suratkabar Myanma Ahlin, sang pria akhirnya ditangkap oleh polisi saat ia berusaha berenang kembali dari kediaman Suu Kyi menuju sisi lain danau tersebut
Yang jelas disebutkan, ini merupakan kejadian pertama kalinya dalam bertahun-tahun, ada orang yang bisa menyelinap memasuki kawasan kediaman Aung San Suu Kyi
BACA JUGA: Tak Pedulikan Fisik, Kontes Kecantikan Digelar di Saudi
Konon, setidaknya sejak Suu Kyi menjadi tahanan rumah di sana 13 tahun lalu, tidak pernah juga sebelumnya ada yang pernah coba berenang menyeberangi danau tersebut.Beberapa tetangga dekat Suu Kyi yang tak mau diungkap identitasnya menyatakan, lebih dari 20 petugas polisi menyatroni kediaman tersebut Kamis (7/5) pagi, dalam rangka pemeriksaan terkait kejadian itu
Dalam laporan suratkabar setempat, disebutkan bahwa Yeattaw sendiri telah mengaku bahwa ia berenang menyeberang danau dan memasuki kediaman tokoh Myanmar itu pada Minggu malam
BACA JUGA: AS Minta Israel Berhenti Serobot Tanah Palestina
Sementara, polisi sendiri sejauh ini sudah menyita berbagai barang milik sang pria, yang antara lain disebutkan terdiri dari sebuah paspor AS, tas punggung warna hitam, sebuah kamera, sepasang tang pemotong, serta dua lembar uang kertas USD 100.Seorang juru bicara di Kedubes AS di Yangon pun telah mengkonfirmasikan penahanan YeattawDikatakan pula bahwa petugas kedutaan mereka saat ini tengah berusaha "mencari akses" untuk menemui pria tersebut.
"Saat ini kami tidak tahu apapun selain apa yang sudah diketahui umum, bahwa pria ini ditahan karena berenang menyeberangi danau dan berada di kawasan kediaman Aung San Suu Kyi," ungkap sang juru bicara, Richard Mei, kepada AP(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 44 Orang Dibantai dalam Pesta di Turki
Redaktur : Tim Redaksi