Rencana Holding BUMN Direspon Negatif

Selasa, 28 November 2017 – 14:56 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). FOTO: TONI SUHARTONO/INDOPOS /JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Investor di pasar modal tampaknya masih memberi respons negatif terhadap rencana penggabungan tiga badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan ke dalam holding tambang, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Hal ini terlihat dari pergerakan tiga saham BUMN tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

BACA JUGA: Soal Holding BUMN, Begini kata Fahri Hamzah

Pasalnya, tiga calon anak usaha holding tambang yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk cenderung bergerak menurun.

Pada pergerakan saham PT Antam hari ini, Senin (27/11) misalnya, saham perseroan ditutup melemah lima basis poin ke level 655 atau turun 0,76 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

BACA JUGA: Pembentukan Holding Tambang Dinilai Blunder

Sedangkan PT Timah, ditutup melemah 20 basis poin di level 840 atau terkoreksi 2,33 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara untuk PTBA ditutup positif pada level 10.900 atau naik 100 basis poin atau 0,93 persen dari perdagangan sebelumnya.

BACA JUGA: Payung Hukum Holding Mengundang Kontroversi

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat berpendapat, hingga saat ini investor dalam kondisi menunggu hasil dari afiliasi dan struktur permodalan yang akan ditetapkan dari holding.

Apalagi pengalihan saham milik pemerintah dari tiga BUMN tambang itu ke holding dinilai menyebabkan perubahan mendasar atas status perseroan sehingga perlu dilakukan tender offer.

"Aksi tersebut masih dicermati investor, karena itu, investor masih wait and see hingga saat ini," ujar Lanjar saat dihubungi.

Wacana tender offer itu sebelumnya pernah dilontarkan Direktur Utama BEI Tito Sulistyo. Tujuannya yakni untuk melindungi kepentingan investor minoritas karena terjadi perubahan struktur kepemilikan saham.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinilai Salahi Aturan, DPR Tolak Holding BUMN


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler