jpnn.com - SALAH seorang warga Desa Kasie Kasubun, Lembak, Rejang Lebong, Bengkulu, Darmin, menuturkan, sebelum tragedi Yuyun terjadi, memang kondisi kampung tersebut cukup mengkhawatirkan. Ada banyak pemuda yang putus sekolah dan menganggur.
”Teman anak saya banyak yang begitu,” tuturnya kepada Ilham Wancoko dari Jawa Pos.
BACA JUGA: Ternyata, Pendidikan Tersangka Otak Pemerkosaan Yuyun Itu...
Karena melihat besarnya potensi kerawanan sosial itu, dia memilih mengirim anaknya untuk bersekolah di dekat rumah neneknya di Lubuklinggau.
”Saya lihat, teman-teman anak saya sering nginap. Tapi, hampir semua putus sekolah. Salah satu pelaku juga pernah menginap di rumah saya,” jelasnya.
BACA JUGA: Tersangka Otak Pemerkosa Yuyun Itu Punya Dua Adik Perempuan
Tapi, menurut Zakaria, anaknya, Zainal, jauh dari kategori luntang-lantung. Sebelum ditangkap, Zainal biasa menemaninya ke kebun yang berjarak 8 kilometer dari rumah. Jarak sejauh itu harus ditempuh dengan berjalan kaki selama dua jam.
Zainal gigih bekerja karena berencana menikahi pacarnya, gadis asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan, daerah yang berbatasan dengan Rejang Lebong, tahun depan. ”Dia ingin memiliki kebun sendiri,” kata Zakaria. (*/c11/ttg)
BACA JUGA: Duh duh...Oknum Paspampres Keroyok Remaja Masjid
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Sang Profesor Digiring ke Lapas
Redaktur : Tim Redaksi