Repdem Dukung Foke Bangun Rusun Murah

Jumat, 04 Maret 2011 – 21:12 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Masinton Pasaribu mengapresiasi rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan rumah susun bagi masyarakat tidak mampuSebab, jika rencana itu benar-benar terwujud, akan banyak rakyat miskin di Jakarta akan terbantu dan terangkat harkat dan martabatnya

BACA JUGA: Praktek Suap di 70 Persen Proyek Jabodetabek

"Ini merupakan niat mulai, dan kami akan mendukung Pemda DKI Jakarta untuk merealisasikan rencana ini," kata Masinton kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/3).

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan rusun dengan cara kepemilikan berjenjang khusus bagi para nelayan, buruh pelabuhan, pekerja serabutan dan masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap
Rusun ini akan berbeda dengan Rusunami yang sudah diluncurkan pemerintah DKI Jakarta selama ini.

Masinton  menyebutkan, program 1.000 tower rusunami yang diluncurkan pemerintah pusat selama ini, tidak mungkin terjangkau kaum buruh, apalagi dengan harga jual RP 144 juta per unit

BACA JUGA: Forkabi Siapkan Cagub

Pasalnya, yang bisa menjangkau adalah yang memiliki akses dengan kredit perbankan.

“Memang rusunami yang dibangun di Jakarta banyak yang membeli dan lari manis
Tapi kalau kita cermati yang menghuninya adalah kalangan yang mampu, bukan para buruh atau pekerja serabutan seperti rencana awal,” jelas Masinton.

Lantaran itu, ujarnya, jika Pemda DKI Jakarta memiliki cara agar para nelayan, buruh pelabuhan dan pekerja dengan penghasilan tidak tetap bisa membelinya, sangat kita dukung

BACA JUGA: Kapal Tenggelam, Pencemaran Dikhawatirkan Meluas

“Itu kan artinya Pemda DKI juga berpihak kepada wong cilik,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebutkan, sangat sulit mengajak warga miskin untuk pindah ke rumah susun yang telah disediakan pemerintahPenyebabnya adalah kebiasan tinggal di bantaran kali, serta sulitnya memperoleh kredit bankKarena itu,menurut Foke,  yang dibutuhkan DKI Jakarta adalah rumah susun bagi nelayan, buruh pelabuhan, pekerja serabutan, dan yang tidak mempunyai penghasilan tetap.

Menurut Foke - begitu Fauzi Bowo akrab disapa - yang efektif untuk menolong warga miskin adalah secara kepemilikan berjenjangIa menyebutkan, rumah susun yang dibangun organisasi kemasyarakatan Buddha Tzu Chi untuk nelayan di Cengkareng, sebagai contoh kepemilikan berjenjang“Mereka hanya bayar Rp 3.000 per hari untuk perawatanSeharusnya biaya perawatan memakan biaya Rp 12.000 per hari per unitJadi subsidinya cukup besarDi sini ada klinik dan sekolah, sanitasi, serta tidak melorot terus kualitasnya,” ujar Fauzi.

Dengan harga yang masuk akal dan dibayar per hari, target pekerja informal bisa tercapaiSetelah warga menyadari ada pengeluaran untuk rumah yang harus disisihkan dari penghasilannya, baru diperbolehkan membeli rumah itu.“Tapi untuk kepemilikan harus ada penilaian duluJika memang dia terlihat baik, mau merawat rumahnya, dan pembayarannya lancar, baru boleh ditawarkan untuk membeli secara kredit,” jelas Foke.(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Jakut Tak Lagi Bikin Takut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler