Rerata per Hari Ada 4 - 6 Konten Hoaks, dari Pemilu Hingga Honorer K2

Rabu, 06 Februari 2019 – 21:42 WIB
Ilustrasi melawan hoaks. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengidentiifikasi 175 konten hoaks dari berbagai isu yang menyebar di dunia maya selama Januari 2019. Rerata per hari terdapat 4-6 konten kabar bohong.

Dari 175 konten bohong atau teridentifikasi hoaks, terdapat 81 konten yang berkaitan dengan Pemilihan Umum. Salah satu yang viral ialah hoaks Temuan 7 Kontainer Surat Suara Sudah Dicoblos di Tanjung Priok, Isu PKI, Ijazah, sampai berkaitan dengan Simbol Jari.

BACA JUGA: Soal Honorer K2, Ketum IGI: Bukan Cuma Ratusan Ribu, Pak Presiden

BACA JUGA: Hoaks Akan Terus Diulang-ulang agar Dianggap Kebenaran

Hoaks mengenai pemerintah juga turut ditemukan sebanyak 31 konten, antara lain Kemenag memberi lampu hijau LGBT, Pengangkatan Honorer K2 jadi PNS hingga lowongan kerja di rumah sakit.

BACA JUGA: Mendikbud: Target Hingga 2023 Ada 736 Ribu Guru Honorer K2 jadi PPPK

"Selain itu, ada juga hoaks berhubungan dengan isu agama sebanyak sembilan konten, yakni tentang Muslim Ughyur, Larangan Shalat Jumat di Perusahaan Cina," kata Plt. Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu dalam keterangan resmi, Rabu (6/2).

Isu yang juga disorot publik adalah ceramah Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj dalam acara internal Muslimat NU. Sementara hoaks yang berkaitan dengan peristiwa sebanyak 22 konten.

BACA JUGA: Pendaftaran PPPK: Honorer K2 Masih Ragu, Gugup kalau Tes Pakai CAT

Adapun isu yang berkaitan dengan bencana, makanan dan tokoh ditemukan masing-masing sebanyak 8 konten. Terkait bencana misalnya, angin kencang di Ancol, Potensi Gempa 8 SR, Banjir Katulampa sampai Gempa Susulan di Jawa Barat.

Hoaks yang berkaitan dengan makanan yang diidentifikasi antara lain soal Garam yang Tidak Boleh Dimasak, Lintah di Kangkung, Mie instan Penyebab Kanker sampai Es Krim Mengandung Lemak Babi.

Kemkominfo juga menemukan tokoh yang paling banyak dimunculkan dalam konten hoaks antara lain Presiden Joko Widodo, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, dan tokoh agama Ustadz Arifin Ilham.

BACA JUGA: Waspada, Serangan Jantung Bisa Dipicu Karena Berita Hoaks

Selain itu, ada juga mengenai keamanan dan teknologi, masing-masing empat konten, lalu berhubungan dengan kecelakaan sebanyak 3 konten dan lingkungan 1 konten.

Kemkominfo mengimbau agar pengguna media sosial atau aplikasi pesan instan tidak menyebarluaskan informasi hoaks dalam bentuk apapun.

"Jika ditemukan adanya indikasi informasi yang mengandung hoaks, warganet dapat melaporkannya melalui aduankonten atau akun @aduankonten," pungkas dia. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran PPPK dari Honorer K2 Segera Dibuka, tak Ada yang Bisa Meluluskan


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler