jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta optimistis bangsa Indonesia bangkit dari krisis COVID-19.
Namun, Anis menyadari hal itu butuh semangat dan rekayasa ulang pola mental dan kejiwaan yang baru.
BACA JUGA: Hamdalah, Partai Gelora Resmi Kantongi Pengakuan Pemerintah Jelang Lailatulqadar
Apalagi belum ada negara yang bisa dijadikan referensi berhasil keluar dari krisis global ini.
Negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok saja kesulitan.
BACA JUGA: Partai Gelora Mulai Gerilya Cari Teman untuk Pilkada Jatim
"Indonesia punya sejarah daya tahan yang panjang menghadapi situasi sulit selama ratusan tahun lamanya," tutur Anis dalam halalbihalal Partai Gelora Indonesia Jawa Timur beberapa waktu yang lalu.
Modal untuk menghadapi situasi krisis tersebut ialah kepribadian bangsa Indonesia.
BACA JUGA: Saran Anis Matta untuk Pemerintah soal Pendekatan Geopolitik Guna Hadapi Dampak COVID
"Faktor kepribadian bangsa kita yang kuat, dan itu modal dasar yang tidak boleh diabaikan," ujar Anis.
Menurut pria kelahiran Bone Sulawesi Selatan itu, kepribadian bangsa, pola mental dan kejiwaan atas suku bangsa yang dimiliki Indonesia, harus direkayasa ulang sebagai modal besar untuk bisa bangkit kembali.
Selain dengan pendekatan kepribadian bangsa, Anis mengakui bahwa faktor ekonomi juga menjadi hal yang penting agar masyarakat melupakan dan bangkit dari krisis.
"Kalau Indonesia mau bangkit, maka resepnya hilangkan kemalasan, kerja yang benar, miliki pertanggungjawaban terhadap sejarah, serta bangun ambisi besar sabagai bangsa," ucap Anis.
Pemikiran Anis sejalan dengan spirit pengamat ekonomi sekaligus pelaku usaha Andi Rahmat.
Menurut dia situasi seperti saat ini bukanlah akhir bagi Indonesia.
Foto: source for JPNN.com
"Bahkan bisa menjadi awal untuk menata ulang kekuatan ekonomi baru Indonesia. Ini bukan kiamat bagi Indonesia, ini kesempatan bagi kita menata ulang sistem kehidupan ekonomi menjadi lebih baik," kata Andi Rahmat. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek