Reshuffle Kabinet: 2 Menteri dari Non-Partai Bakal Diganti?

Selasa, 22 Desember 2020 – 09:57 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDIP Tri Rismaharini. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dua menteri dari non-partai politik berpotensi besar untuk diganti jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Pertama ialah Menteri Kesehatan (Menag) Terawan Agus Putranto.

BACA JUGA: Mungkinkah Yusril Ihza Mahendra jadi Wakil Menteri? Oh, Ada Nama Lain dari PBB

Analis Kebijakan Publik Abi Rekso berpendapat, selain menteri KKP Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara yang terlibat tindak pidana korupsi, Menkes Terawan juga harus diganti.

Alasan Abi Rekso, kinerja Menkes Terawan yang kurang memuaskan juga mendapat sorotan publik.

"Sektor kesehatan adalah barang publik yang sangat vital bagi masyarakat. Sudah semestinya sejak awal orang yang memimpin Kementerian Kesehatan adalah orang yang selalu bergumul pada problem kesehatan rakyat. Bukan semata-mata orang yang meletakan pelayanan kesehatan sebagai sektor bisnis jasa. Itu bertentangan dengan paradigma keadilan sosial," ucap Sekjen Pergerakan Indonesia ini, beberapa waktu lalu.

Menurut Abi Rekso, komunikasi publik kemenkes selama dipimpin Menteri Terawan juga buruk.

BACA JUGA: Jokowi Diminta Ganti Terawan dengan Pakar Kesehatan Kompeten

Hal Itu juga, kata Abi, yang membuat Kementerian Kesehatan semakin tidak berperan selama pandemi COVId-19.

Abi Rekso juga menyebutkan hasil suvei sejumlah lembaga.

Survey Datalyst Center menjelaskan dari 2,2 juta pembicaraan publik selama Juli hingga November, nama Terawan mendapatkan 74 persen sentimen yang paling buruk.

Kemudian, Indonesia Political Opinion merilis bahwa 57 persen dari pembicaraan terkait Presiden Jokowi menuntut pencopotan Menteri Terawan.

BACA JUGA: Yusril Ihza Mahendra Diminta Membela Habib Rizieq, Jawabannya Tegas, Menohok

Dan yang terakhir soal kinerja kementerian yang di rilis Vox Populi Research Center merilis Menteri Terawan kinerja 0,1 persen. Artinya sangat tidak kredibel kinerja-nya sebagai Menteri Kesehatan.

Kedua, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi.

Sumber JPNN.com menyebutkan, Presiden Jokowi sudah mempertimbangkan untuk mengganti orang nomor satu di kementerian agama.

Desakan agar Fachrul Razi juga sempat mencuat, lantaran sejumlah pernyataannya sempat memunculkan kegaduhan.

Wakil Ketum Partai Gerindra Fadli Zon juga pernah terang-terangan mendesak Jokowi mengganti Fachrul Razi.

Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada Februari 2020 juga menyebut Fachrul Razi layak diganti.

Lantas, siapa saja yang dianggap layak masuk Kabinet Jokowi-KH Ma’ruf Amin jika ada reshuffle?

Berikut nama-nama yang muncul.

Jokowi Mania atau JoMan mengusulkan 19 nama.

1. Susi Pudjiastuti

2. Sandiaga Uno

3. TGB. Muhammad Zainul Majdi

4. Maman Immanul Haq

5. Roy Maningkas

6. Benny Rhamdani

7. Irma Chaniago

8. Gita Wirjawan

9. Basuki Cahaya Purnama (Ahok)

10. Tri Rismaharini

11. Gayus Lumbun

12. Yusril Ihza Mahendra

13. Fadli Zon

14. Chairul Tanjung

15. Andre Rosiade

16. Kapitra Ampera

17. Jimly Asshiddiqie

18. Chaedar Nashir

19. Said Aqil Siradj

"Orang-orang seperti Menkeu Sri Mulyani atau Faisal Basri. Mereka hanya contoh. Yang utama adalah figur figur bersih dan petarung rakyat harus dimasukkan," kata Ketua Joman Imanuel Ebenezer dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN, Selasa (15/12).

"Jangan lagi ada orang seperti Edy Prabowo, Pratikno dan Juliari Batubara di kabinet," tambah pria yang akrab disapa Noel.

Selain itu, ada juga usulan dari Ketua DPP GMNI Arieo Pandiko yang menyodorkan nama politikus PDIP Ahmad Basarah.

"Dari beberapa menteri yang pantas untuk diganti, satu yang paling menarik perhatian adalah Erick Thohir. Menteri BUMN ini kurang mampu menjalankan tugasnya sebagai Menteri BUMN," terang Arieo, beberapa waktu lalu.

Nama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea juga muncul dan disebut bakal menduduki posisi menteri baru di kabinet.

Andi Gani yang saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris BUMN PT PP kabarnya menjadi kandidat terkuat menggantikan Ida Fauziyah sebagai Menteri Ketenagakerjaan.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpendapat Partai Bulan Bintang (PBB) berpeluang masuk kabinet.

"PBB ada sosok besar, Prof. Yusril Ihza Mahendra. Akan tetapi, tentu tidak relevan untuk menempatkan Bang Yusril di posisi wamen (wakil menteri), apalagi dia sempat jadi Menteri Sekretaris Negara. Bisa dialihkan juga jabatan wamen kepada Bang Afriansyah Noor (Sekjen PBB)," ujar Ujang.

Ia menilai kader partai Islam, seperti PBB, layak untuk menjadi tim kabinet karena di samping dibutuhkan profesionalismenya, juga untuk menjaga gawang dan mengawal isu-isu keumatan yang dinilai kurang optimal di pemerintahan.

"PBB bisa menjadi kekuatan signifikan dan salah satu penentu arah kekuatan politik bangsa. PBB akan menjadi kekuatan politik Islam moderat yang mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan kebangsaan," tutur Ujang Komarudin. (sam/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler