jpnn.com, JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra menyatakan dirinya mendapat permintaan dari sejumlah tokoh untuk menjadi pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
Permintaan ada yang disampaikan secara langsung, lewat telepon maupun percakapan WhatsApp (WA), termasuk lewat group WA.
BACA JUGA: Pernyataan Brigjen Andi Rian Usai Komnas HAM Cek Mobil FPI dan Polisi
"Saya jawab, sebagai advokat saya tidak bisa menawarkan jasa kepada seseorang. Advokat itu harus pasif, baru bisa membela atas permintaan yang bersangkutan atau keluarganya," ujar Yusril dalam keterangannya, Senin (21/12).
Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga membenarkan bahwa Ustaz Bachtiar Nasir telah meminta bantuan hukum kepadanya.
BACA JUGA: Komnas HAM Mengecek Mobil Polisi dan Laskar FPI, Ada Darah
Ustaz Bachtiar Nasir sudah ditetapkan sebagai tersangka di Polda Metro Jaya.
Yusril Ihza Mahendra kemudian bercerita terkait pandangan politiknya, sebagaimana yang disampaikan pada acara Mukernas V PBB, pertengahan Desember kemarin.
BACA JUGA: Perintah Terbaru FPI kepada Seluruh Laskar dan Simpatisan, Simak Baik-baik
Mantan menteri kehakiman dan HAM ini dalam pengarahannya kepada jajaran partai menjelaskan keengganannya membela beberapa tokoh sebagaimana banyak dimintakan kepada dirinya.
Menurut Yusril, awalnya ia banyak membantu orang. Baik itu dari kalangan ormas, tokoh Islam, maupun tokoh nasional yang merasa dizalimi.
Mulai dari perkara Kampung Luar Batang dan sejumlah perkara di berbagai daerah, semua dibela secara sukarela.
"Namun, ketika kesusahan sudah berlalu, mereka lupa. Itu kenyataannya. Menjelang Pemilu (2019), saya merasa mulai dizalimi dan dicaci maki, bahkan ada yang mengatakan saya sudah murtad dan kafir," katanya.
Pihak-pihak yang menuding dirinya murtad dan kafir itu, kata Yusril, berteriak-teriak lewat media sosial, jaringan streaming televisi mereka, melalui spanduk dan lain-lain.
"Mereka mengajak untuk menenggelamkan PBB. Semua gara-gara saya tidak mau mendukung Prabowo Subianto. Neno Warisman bahkan mengatakan mungkin orang tidak akan menyembah Allah lagi kalau Prabowo kalah dalam pilpres," tuturnya.
Karena itu, ketika banyak yang meminta bantuan hukum kepada dirinya, Yusril balik bertanya.
"Mengapa tidak minta bantuan Prabowo Subianto? Saya kan anda bilang sudah murtad dan kafir. Beliau menhan dan anak buah Presiden Jokowi, tentu beliau bisa membantu. Saya sampai sekarang berada di luar pemerintahan dan tidak menjadi anak buah siapa-siapa. Masa minta bantuan sama orang yang anda anggap murtad dan kafir seperti saya," katanya.
Yusril juga menyatakan pada pihak yang meminta bantuan kepadanya, bahwa Prabowo yang mereka dukung mati-matian dunia akhirat di Pilpres 2019 lalu, sekarang sudah menjadi anak buah presiden.
"Beliau kan tidak pernah anda anggap murtad dan kafir seperti saya. Beliau mukmin sejati dan pembela ulama, pembela umat Islam yang sesungguhnya seperti yang anda katakan selama ini," katanya.
Yusril lebih lanjut menyatakan, hanya ingin mengingatkan umat Islam, janganlah mudah tertipu dan dijadikan permainan dan kepentingan politik.
"Bahkan, track record seseorang dalam pergerakan Islam di tanah air, serta pembelaannya kepada umat Islam, seperti dianggap tidak pernah ada, bahkan tega-teganya ditenggelamkan, demi membela seseorang yang justru tidak jelas rekam jejaknya dalam pembelaan terhadap umat Islam," pungkas Yusril Ihza Mahendra. (gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang