Reshuffle Kabinet, GP Ansor Minta Presiden Jokowi Ganti Menag

Selasa, 30 Juni 2020 – 16:30 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: M Fathra Nazrul Islam/dok.JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H. Syafiq Syauqi mendukung rencana Presiden Joko Widodo yang hendak melakukan reshuffle kabinet.

Terutama terhadap menteri yang dinilai tidak tanggap krisis dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Menurut Syafiq, pernyataan Presiden Jokowi mewakili keprihatinan ratusan juta penduduk Indonesia.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Reshuffle Kabinet, PNS dan PPPK Bersiaplah, Bu Risma Menangis Bersujud

"Kami memaklumi dan respect dengan kepekaan bapak presiden, bahwa memang banyak sekali kinerja kementerian yang lambat dan tidak mengerti skala prioritas kebijakan sehingga masyarakat belum merasakan akslerasi program pemerintah," jelas Syafiq Syauqi, dalam keterangan persnya.

Pada bagian lain Syafiq yang mewakili jutaan kader Gerakan Pemuda Ansor di Jawa Timur menyampaikan ketidakpuasan atas kinerja Menteri Agama dan mendesak Presiden mengambil langkah extraordinary sesuai pidatonya dalam rapat kabinet.

BACA JUGA: Menag: Kesalahan ini Bukan dari Kemenag tetapi Saya, Menteri Agama Republik Indonesia

"Pertemuan Kiai Sepuh di Pondok Pesantren Lirboyo pada Kamis lalu adalah puncak kegelisahan para ulama dan kiai atas diamnya pemerintah pada nasib pesantren di era pandemik ini. Pesantren dibiarkan sendirian tanpa ada keberpihakan negara. Maka reshuffle menteri agama bukanlah aspirasi yang berlebihan" jelas kader Ansor yang akrab disapa Gus Syafiq itu.

Menurut catatan Gus Syafiq setidaknya ada beberapa catatan penting sehingga selayaknya presiden melakukan Reshuflle kepada Fachrul Razi.

BACA JUGA: Menag Minta Kuota Haji 2021 Ditambah, Begini Jawaban Arab Saudi

Sejak awal memimpin banyak kegaduhan dan overlaping tugas yang dilakukan Fahrur Rozi. Di antaranya adalah masalah cadar yang sebetulnya adalah ikhtilaf di dalam pemahaman Islam.

Kemudian seolah tidak mengerti orientasi tugasnya ketika dia berbicara tentang pemulangan combatan eks-ISIS  yang sebetulnya adalah ranah kewenangan BNPT dan Kementerian Luar Negri.

“Selanjutnya kami juga merasa malu dan risih ketika Plt Dirjen Bimas Katolik diisi oleh orang Muslim," sambungnya.

Hal ini, menurut Syafiq, kelihatan sepele tapi jelas menunjukan bahwa Menag tidak paham perasaan kebangsaan dan tenggang rasa.

“Tapi dari semua catatan itu tentu bagi kami mewakili keresahan kaum pesantren adalah tidak adanya program prioritas dan extraordinary di tengah pandemik ini dari Menteri Agama Fachrul Razi kepada dunia pesantren.

"Visi besar pak Jokowi di periode kedua ini adalah peningkatan SDM di antaranya adalah pesantren. Menag Fachrul Razi saya nilai gagal menjalankan visi besar itu dan layak untuk direshuffle" tegas Gus Syafiq. (ngopibareng/jpnn)

Dukung Kebijakan Presiden, GP Ansor Jatim Usul Reshuffle Menag

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler